SINGAPURA, RadarBangsa.co.id – Model-based development (MBD) adalah metode pengujian atas interaksi yang rumit di antara perangkat lunak sebagai sebuah sistem simulasi yang menggunakan penciptaan ulang mekanik secara virtual. MBD semakin populer di sektor manufaktur, khususnya industri otomotif.
Mari kita lihat bagaimana Toshiba menerapkan pendekatan siber-fisik dalam MBD yang membantu perusahaan untuk membuat berbagai solusi transformatif dan berkelanjutan demi mewujudkan efisiensi biaya dan produktivitas.
Meski MBD berperan efektif dalam menguji efisiensi setiap komponen, namun MBD masih kesulitan mengikuti interkonektivitas yang terdapat pada mobil-mobil masa kini. Interkonektivitas ini terwujud berkat berbagai jenis komponen dan sistem elektronis pada CASE (pengembangan mobil Connected, Autonomous, Shared and Electric)—yang melibatkan kerja sama dari seluruh elemen.
Distributed Co-Simulation Platform buatan Toshiba, didukung pendekatan siber-fisik, berpotensi untuk mengubah sejumlah pencapaian, dan mengatasi berbagai tantangan yang saat ini dihadapi produsen otomotif. Sistem siber-fisik (cyber-physical systems/CPS) mengumpulkan data dari dunia nyata, lalu menganalisisnya dalam lingkungan siber atau digital—memanfaatkan sejumlah teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI)—sebelum menerapkan apa yang telah dikaji di dunia fisik guna menciptakan nilai tambah.
Dengan menjalankan pendekatan CPS dalam MBD, platform dari Toshiba ini telah mengembangkan teknik tersebut ke jenjang baru dalam format simulasi berskala luas. Platform Toshiba tersebut juga mampu menghubungkan berbagai model dari berbagai produsen otomotif dan pemasok suku cadang dalam satu lingkungan pengujian digital.
Solusi tersebut membantu produsen otomotif untuk membangun sebuah purwarupa mobil dalam format virtual. Dengan demikian, mereka dapat melakukan verifikasi yang diperlukan atas berbagai sistem kontrol otomotif yang kompleks, jauh lebih dini dari proses produksi—dan hasilnya, kualitas dan produktivitas meningkat secara drastis. Koneksi antara beragam pemasok dapat diotomatisasi guna mengurangi waktu kerja, sementara, simulasi dapat dilakukan pada cloud untuk mengurangi latensi dan mempercepat proses verifikasi yang lebih luas.
Pendekatan bersama untuk teknik-teknik ini seperti model-based development mungkin menjadi langkah awal, namun dunia fisik dan digital terus berpadu. Kita akan lebih sering lagi menyaksikan berbagai kiprah sistem siber-fisik yang mengubah pekerjaan dan kehidupan kita di beragam bidang.
(Rb)