BEOGA-PAPUA, RadarBangsa.co.id – Sabtu sore 24/4/2021 pukul 16.30 WIT tim satgas Nemangkawi dan Binmas Noken silaturahmi dengan Pendeta Simon Tinal (Gereja Bethesda) di RM Hotel 66 Mimika.
Pada percakapan tersebut, Bapa Simon bercerita bagaimana selama sebelum 2021 kekacauan yang timbul hanya seputar perang suku saja, dan hamba Tuhan dapat bantu meredakan. Namun sampai saat kekacauan selama tahun 2021 anak-anak sekolah, guru dan mama-mama mulai merasa takut, sehingga bNyaknyang turun dari gunung.
Bapa Simon berpendapay tentang jenasah guru yang di tembak di Beoga, bahwa dalam agama tidak dibenarkan untuk membunuh apalagi membunuh guru dan membakar sekolah, sangat bertentangan dengan Injil. Tindakan merekaatas dasar diri sendiri.
Pendeta Simon jugabpernah vertemu kelompok KKB dab disinyalir bahwa orang tersebut berasal dari luar Beoga, karena menggunakan bahasa Dani.
Bapa Dimon berharap peristiwa penembakan tifak terulang lagi di Beoga.
Pdt Simon juga mengambarkan situasi saat oenembakan terjadi, “Waktu kejadian itu pelaku sebanyak 30 Orang dengan membawa senjata panjang, saya juga termasuk orang yang ikut evakuasi korban karena korban sudah dalam keadaan meninggal dan posisi korban di dalam rumah.”
(Siswoyo/Sapta)