SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Komentar. Baihaki Siraj di beberapa media pada waktu lalu membuat gadu bisa di katakan Hoax, karena untuk seorang pengamat, seharusnya memiliki data dan informasi awal yang valid sebelum memberikan komentar.
Pasalnya, jika seorang pengamat yang hanya berdasar dugaan semata dan berani memberikan komentar apalagi komentar sangat tajam, maka kredilitasnya patut dipertanyakan.
Dan ini yang diduga dilakukan Pengamat Politik sekelas Baihaki Siraj, yang berani memberikan komentar, “terkait dugaan adanya pertemuan Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) Kabupaten Sidoarjo dengan salah satu anggota DPR RI, meskipun sumbernya belum jelas,” kata Kasmuin Direktur Center For Participatory Development (Cepad) Indonesia.
Namun setelah ditelusuri dan dikonfirmasi ke beberapa Panwascam, ternyata tidak ada pertemuan.
Imam Hambali anggota Panwascam Krian mengaku tidak ada pertemuan Panwascam bersama anggota dewan pusat itu.
Bahkan dirinya juga heran, kok tiba-tiba muncul berita pertemuan itu.
“Lah iya, sumbernya darimana kok ada isu pertemuan dengan anggota DPR RI di Pasuruan,” ujar Imam.
Senada dengan Imam, Muhaimin Kholid Panwascam Sidoarjo menyatakan tidak tau jika ada pertemuan itu.
“Kok gak ada pertemuan semacam itu. Coba kroscek ke Bawaslu saja,” tutur Muhaimin.
Sementara itu Kasmuin Direktur Center For Participatory Development (Cepad) Indonesia mengaku membaca pemberitaan terkait pertemuan DPR RI dengan Panwascam itu.
Namun setelah ditelaah, dirinya menyebut komentar Baihaqi di pemberitaan itu sangat membahayakan namun juga menggelikan.
“Komentarnya sangat menggelikan, karena narasumber yang berkomentar di berita itu (Baihaqi), tidak menyebut jelas siapa anggota DPR RI yang dimaksud.
Sedangkan yang membahayakan, komentarnya itu bisa menyulut situasi panas di Sidoarjo. Inikan bisa bikin gaduh,” ujar Kasmuin.
Lebih lanjut Kasmuin menambahkan, gawe politik masih agak jauh menuju Pemilu 2024.
Apalagi Panwascam baru saja dilantik, tapi sudah ada komentar yang menyudutkan dan membuat gaduh.
“Kalaupun ada pertemuan, apakah dia (Baihaqi) tau materi yang dibicarakan? sehingga berkometar anggota DPR RI itu bisa dilaporkan sampai ke ranah MKD. “Ini membahayakan sekali, karena bisa menyulut situasi yang tidak kondusif,” jelas Kasmuin.
Karenanya, Kasmuin berharap, komentar yang diumbar di publik, harus bisa memberikan pendidikan politik yang cerdas dan valid.
“Karena jika hanya berkomentar berdasar dugaan, maka itu yang membahyakan,” tgas Kasmuin.
Baihaqi sendiri saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, sampai berita ini dterbitkn tidak menjawab.