Perang dan Ketakutan

- Redaksi

Senin, 20 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Burhanuddin Saputu

Burhanuddin Saputu

Oleh : Burhanuddin Saputu

Covid-19 telah menghentakkan manusia yang menghuni planet bumi ini, dan semua pemerintahan di suatu negara telah dibuat kalang-kabut menghadapi wabah Covid-19 baik dalam penanganan para korbannya, melawan virus Covid-19, hingga upaya melindungi warga yang sehat dari serangan virus Covid-19.

Kondisi yang demikian juga dialami oleh Indonesia, bahkan Indonesia tampak lebih rumit bercampur ambigu dalam upaya penanggulangan wabah Covid-19.

Benturan struktural dan ideologi tampak terlihat dan mewujud kedalam bentuk keterangan-keterangan yang tak seragam hingga membingungkan publik; kordinasi antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, hingga kesadaran anggota masyarakat/komunal/warga negara terhadap bahaya ekstrim virus Covid-19 yang boleh dikata masih rendah.

Baca Juga  Duo Bulutangkis Indonesia Ini Mengkilap di Olimpiade, Siapa Saja Mereka?

Bahwa Covid-19 telah berhasil merubah keadaan yang biasa menjadi tidak biasanya serta membuat jarak antara seorang dengan orang lain disertai dengan rasa waspada dan kecurigaan. Ia telah meruntuhkan tradisi dalam agama, tradisi dalam kekerabatan, dan bahkan tradisi dalam keluarga.

Kenapa itu terjadi? karena wabah Covid-19 terlalu dilandasi oleh ketakutan disertai dengan ketidaksiapan menghadapinya dilihat dari berbagai hal.

Bahkan menghimbau agar orang-orang berdiam di rumah saja, padahal mereka adalah manusia dan habitat manusia adalah dinamis, ia tak bisa dibikin semacam burung dalam sangkar walaupun ada dalam sangkar emas, misalnya.

Baca Juga  Ragam Peristiwa Penuh Hikmah Pada 10 Hari Kedua Ramadhan, Cek Disini

Karena itu maka tak heran kalau himbauan untuk diam di rumah saja hanya bisa dituruti untuk beberapa hari saja, tidak mungkin akan ditaati dalam kurung waktu lama, kecuali itu karantina wilayah.

Riwayat Nabi menyebutkan bahwa, “jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Buchari)

Riwayat tersebut secara tegas menyebutkan wilayah yang menjadi obyek karantina, bukan rumah. Jadi masyarakat tetap dibiarkan untuk keluar rumah untuk mencari nafkah ataupun urusan lain, tetapi musti disertai dengan protokol kesehatan yang disediakan pemerintah di titik-titik atau tempat-tempat yang telah ditentukan.

Baca Juga  Menjelang Pilkada, Waspadai Oknum di Lamongan yang Bermain di Medsos

Bahwa ketakutan yang berlebihan dapat mengarah pada keadaan yang memburuk, padahal perekonomian akan membaik bila masyarakat tidak ditakut-takuti untuk keluar rumah tetapi ketika keluar rumah harus mematuhi protokol kesehatan penanggulanan Covid-19.

Bahwa Covid-19 dapat dipandang sebagai perang dalam bentuk lain yang melibatkan dunia setelah perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.

Karena itu, masyarakat sebaiknya diajak berani untuk melawan Covid-19  bukan diarahkan sebaliknya, agar ketika terjadi perang fisik, masyarakat tidak takut menghadapinya.

Penulis adalah Ketua Umum Bravo-5 Muda.

Berita Terkait

Pelanggaran Masif & Berlanjut
ASN Terlibat Mendukung Paslon Bisa Disanksi
Wujudkan Persatuan Melalui Olahraga Ditengah Perbedaan dalam Pilkada
Jejak Kironggo Seorang Tokoh Adat dan Prajurit Ulung Legendaris Sejarah Bondowoso
Menjelang Pilkada 2024 : Strategi Pemain Lama dan Baru dalam Politik
Menilik Unsur Pidana Ketua KPU yang Dipecat Menurut UU TPKS, ‘Kau yang Berjanji, Kau yang Mengingkari’
Efek Samping Konsumsi Daging Berlebihan, Risiko Dehidrasi dan Kesehatan Tubuh
Menjelang Pilkada, Waspadai Oknum di Lamongan yang Bermain di Medsos
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 22 September 2024 - 22:22 WIB

Pelanggaran Masif & Berlanjut

Jumat, 20 September 2024 - 07:32 WIB

ASN Terlibat Mendukung Paslon Bisa Disanksi

Rabu, 18 September 2024 - 07:21 WIB

Wujudkan Persatuan Melalui Olahraga Ditengah Perbedaan dalam Pilkada

Senin, 16 September 2024 - 13:10 WIB

Jejak Kironggo Seorang Tokoh Adat dan Prajurit Ulung Legendaris Sejarah Bondowoso

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:31 WIB

Menjelang Pilkada 2024 : Strategi Pemain Lama dan Baru dalam Politik

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB