LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar upacara di Halaman Pemkab Lamongan pada Sabtu (12/10/2024). Upacara tersebut dipimpin oleh Plt. Bupati Lamongan, Abdul Rouf, yang membacakan sambutan dari Pj. Gubernur Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Abdul Rouf menekankan posisi strategis Provinsi Jawa Timur sebagai “Gerbang Nusantara Baru.” Ia menjelaskan bahwa peran ini sangat penting untuk terwujudnya Ibu Kota Nusantara, yang merupakan proyek ambisius pemerintah pusat. “Jawa Timur harus menjadi bridge builder nasional, menghubungkan berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Ruang kolaborasi yang intens antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi komitmen penting dalam memposisikan Jawa Timur sebagai hub nasional. Dengan berbagai infrastruktur transportasi yang berkembang, serta perannya sebagai lumbung pangan nasional, Jawa Timur diharapkan mampu menyuplai kebutuhan pangan secara merata di seluruh Indonesia.
“Sebagai lumbung pangan nasional, Jawa Timur telah mensuplai kebutuhan beras untuk 16 provinsi di Indonesia. Bahkan, kita telah mempertahankan posisi sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2020 hingga 2023,” ungkap Rouf.
Pada tahun 2023, produksi padi Jawa Timur mencapai 9,71 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara dengan 5,6 juta ton beras, yang berkontribusi sebesar 17,9% terhadap total produksi padi nasional. Rouf juga menyoroti pentingnya kontribusi setiap kabupaten dan kota dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kabupaten Lamongan sendiri memiliki luas wilayah lebih dari 1,8 juta hektar, di mana 30% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lamongan berasal dari sektor pertanian. Lamongan menempati urutan kelima secara nasional dan menjadi yang terbaik di Jawa Timur dalam hal produksi padi, dengan total mencapai 1,1 juta ton pada tahun 2023. Selain itu, produksi komoditas lainnya seperti jagung mencapai 582,6 ribu ton, kedelai 13.213 ton, sorgum 1.476 ton, dan tebu 249,4 ribu ton.
Namun, Rouf juga menekankan bahwa untuk mendukung posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru, diperlukan perubahan katalis atau catalyst change. Ini bisa dicapai dengan membekali diri melalui penguasaan teknologi yang berkembang pesat. Melalui program-program yang mendorong kecerdasan digital dan penguasaan teknologi mutakhir, Pemerintah optimis bahwa generasi muda Jawa Timur akan mampu melanjutkan estafet pembangunan dan bersaing di tingkat global.
“Lewat penguasaan teknologi, kita optimis catalyst change ini bisa terwujud. SDM Jawa Timur, terutama generasi muda, akan mampu berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan daerah dan bersaing di dunia internasional,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin