Peringati Hari Kanker Sedunia, Khofifah Tawarkan Layanan Paliatif Berbasis Pesantren

- Redaksi

Rabu, 26 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Khofifah peringati Hari Kanker Sedunia bersama YKI

Gubernur Khofifah peringati Hari Kanker Sedunia bersama YKI

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Peringatan Hari Kanker Sedunia 2020 diperingati oleh Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur bersama  jajaran Pemprov Jatim. Acara peringatan yang bertajuk Penguatan Jejaring Penanggulangan Kanker itu digelar di Kantor Gubernur Jl. Pahlawan No. 110, Surabaya.

Hadir diacara tersebut Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat Murniati Widodo AS, Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim Nina Kirana Soekarwo, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jatim Gardjati Heru Tjahjono, pengurus YKI Jatim, pengurus DWP Jatim serta Pengurus TP PKK Jatim.

Di kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun menawarkan layanan Paliatif berbasis pesantren sebagai salah satu layanan bagi penderita kanker. Khususnya yang stadium lanjut.

“Menurut saya potensi Jawa Timur cukup besar untuk menyiapkan perawatan  paliatif berbasis pesantren,” ucap Khofifah. Rabu, (26/2/2020).

Baca Juga  Malam Pengundian Hadiah Utama Ramadan Nusantara yang Digelar Novotel Samator

Orang nomor satu di Jatim itu pun menyebutkan, layanan paliatif berbasis pesantren dapat dilakukan melalui kerjasama dan koordinasi berbagai pihak. Yakni, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ataupun YKI dengan Fakultas Kedokteran dan pesantren-pesantren yang ada di Jawa Timur.

“Ketika KKN mahasiswanya bisa diarahkan untuk  memberikan pelayanan di perawatan paliatif berbasis pesantren,” sebut Khofifah.

Dirinya menuturkan, salah satu keuntungan yang bisa didapatkan dari layanan paliatif berbasis pesantren adalah tidak perlu mendirikan bangunan baru. Hanya saja perlu melakukan rehab di pesantren yang nantinya ditetapkan sebagai sarana untuk layanan paliatif berbasis pesantren.

Selain itu, jika layanan tersebut dijalankan, maka penderita kanker tidak hanya mendapatkan layanan medis saja. Tetapi juga sekaligus mendapatkan siraman spiritual dari pengasuh pesantren.

“Jadi nggak perlu bikin bangunan baru, paling rehab sedikit dan bisa mendapatkan penguatan spiritual dari pesantren kemudian bisa kunjungan para dokter. YKI punya fungsi preventif, promotif dan supportif. Pesantren memiliki kemampuan support yang luar biasa, khususnya membangun ketenangan hati melalui dzikir dan sebagainya ,” tuturnya.

Baca Juga  Dua Pelajar dari Papua, Sebelum Pulang Jalani Rapid test di Urkes Polres Bojonegoro

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, pendekatan paliatif yang menitikberatkan pada peningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya, merupakan kebutuhan penting bagi penderita kanker.

Hal ini dikarenakan sering kali ketika seseorang mendapatkan vonis dari dokter, maka mereka kehilangan semangat hidup dan cenderung berputus asa.

“Paliatif itu menurut saya adalah sebuah kebutuhan apalagi kalau mereka yang sudah divonis oleh dokter tinggal berapa bulan misalnya,   biasanya sudah hopeless,  semangat hidup mereka yang harus dibangkitkan,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya mengusulkan adanya perluasaan YKI di Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Karena, di Jatim masih belum semuanya terdapat YKI.

“Saya berharap bahwa akan bisa diluaskan cabang kabupaten/kotanya,” usulnya.

Oleh karena itu,  dirinya mengharapkan adanya peran dari PKK dan Dharma Wanita agar melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar terkait kanker. Utamanya kanker payudara dan kanker servik yang menjadi penyebab tertinggi kematian wanita di Indonesia.

Baca Juga  Ikthiar Fisik dan Doa Pemprov Jatim bersama 1500 Anak Yatim Hadapi Tahun Baru 2020  

“Nah sekarang PKK nya sudah harus mengkomunikasikan tentang breast cancer dan servik ini terutama sampai posyandu kalau bisa dasa wisma, sehingga langkah-langkah preventif bisa dilakukan secara lebih komprehensif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua YKI Jatim, Nina Kirana Soekarwo menyampaikan kepada semua pihak untuk peduli terhadap persoalan kanker di tengah-tengah masyarakat.

Dirinya mengingatkan agar semua berupaya untuk cegah kanker melalui pola hidup sehat dengan kata kunci cerdik. Yaitu, Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Olahraga, Diet Seimbang, Istirahat Cukup dan Kelola Stres.

“Ibu-ibu tentu masih ingat kata kunci cegah kanker dengan berpola hidup sehat dengan kata kunci cerdik,” kata Nina Soekarwo yang sering disapa Bude Karwo itu. (Ari)

Berita Terkait

Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting
Bupati Banyuwangi Ipuk Tinjau Infrastruktur dan Kesehatan di Wongsorejo
Rekor MURI, 2.500 Jamaah Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra Sidoarjo Raih Pemeriksaan Kolesterol Gratis di Masjid Agung
Upaya Zero Stunting, Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Pangan ke 1.384 Keluarga
Pj. Gubernur Jatim Adhy Luncurkan DigiPay, Transaksi RSUD Dr. Soetomo Cashless
Suprapti Bahagia, Pj Gubernur Jatim Adhy Tanggap Amanah Presiden
Pemkab Lamongan Galakkan Kampanye ASI Eksklusif untuk Capai Zero Stunting
Program Bantuan Pangan di Sidoarjo, Ayam dan Telur Sebagai Solusi Cegah Stunting
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 24 September 2024 - 08:14 WIB

Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting

Jumat, 20 September 2024 - 10:45 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Tinjau Infrastruktur dan Kesehatan di Wongsorejo

Rabu, 18 September 2024 - 21:15 WIB

Rekor MURI, 2.500 Jamaah Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra Sidoarjo Raih Pemeriksaan Kolesterol Gratis di Masjid Agung

Selasa, 17 September 2024 - 22:11 WIB

Upaya Zero Stunting, Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Pangan ke 1.384 Keluarga

Selasa, 17 September 2024 - 14:41 WIB

Pj. Gubernur Jatim Adhy Luncurkan DigiPay, Transaksi RSUD Dr. Soetomo Cashless

Berita Terbaru

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB