Permintaan Meningkat, Lamongan Siapkan Stok dan Kesehatan Hewan Kurban

Lamongan

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Menjelang Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1445 Hijriyah atau 17 Juni mendatang, permintaan hewan kurban di Jawa Timur dilaporkan meningkat. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, memastikan bahwa pasokan hewan kurban di Lamongan cukup.

“Kami telah mempersiapkan kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Lamongan dua kali lipat lebih banyak tahun ini,” kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat menemani PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam kunjungan ke peternakan sapi milik Teguh, Jumat (7/6) di Desa Takerharjo, Kecamatan Solokoro.

Bacaan Lainnya

Data menunjukkan bahwa populasi ternak di Kabupaten Lamongan saat ini mencakup 96.632 ekor sapi, 94.635 ekor kambing, dan 80.238 ekor domba. Dari populasi tersebut, telah disediakan 8.074 ekor sapi, 15.772 ekor kambing, dan 11.000 ekor domba untuk kebutuhan kurban. Jumlah ini dua kali lipat dari kebutuhan tahun sebelumnya.

Selain menyiapkan stok, Pak Yes menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan untuk memastikan kesehatan hewan kurban. Terutama memastikan semua hewan yang akan dikurbankan telah menerima vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Bersama Dinkeswan Lamongan, kami terus memantau kesehatan hewan, terutama setelah adanya kasus PMK. Hewan yang didistribusikan untuk kurban dipastikan sudah mendapatkan vaksin PMK setidaknya satu kali. Hingga Mei 2024, capaian vaksinasi hewan di Lamongan telah mencapai 89 persen atau 86.700 ekor,” jelas Pak Yes.

PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan bahwa kenaikan permintaan hewan kurban dari 359 ribu ekor menjadi 426 ribu ekor disebabkan oleh berakhirnya pandemi PMK, peningkatan indeks kesalehan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi.

“Permintaan hewan kurban di seluruh Jawa Timur naik 22 persen. Peningkatan ini kami sambut positif. Untuk memenuhinya, Pemprov berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Selain menyiapkan stok, yang paling penting adalah pemenuhan regulasi undang-undang kesehatan hewan kurban, termasuk penyakit LSD pada sapi,” jelas Adhy Karyono.

Sebagai daerah penghasil ternak, Adhy Karyono meminta seluruh peternak di Lamongan untuk menjaga kesehatan hewan hingga proses penyembelihan.

Untuk menjaga kualitas kesehatan hewan, pekan depan dokter hewan dan timnya akan dikirim ke seluruh rumah pemotongan hewan (RPH) untuk melakukan pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum disembelih).

Di peternakan sapi milik Teguh, terdapat sapi yang sudah dipesan oleh Presiden Joko Widodo. Sapi berjenis Peranakan Ongole dengan bobot hampir satu ton tersebut akan disembelih di Masjid Agung Surabaya.

“Sapi yang dibeli Pak Presiden telah saya rawat sejak dua tahun lalu. Sapi ini akan disembelih di Surabaya dan akan kami antar sehari sebelum Idul Adha,” ujar Teguh.

Teguh juga menambahkan bahwa dari total 250 sapi yang ia miliki, hampir semuanya sudah dibeli oleh masyarakat Lamongan dan daerah sekitarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *