Pertama Kali ‘Slepet’ di Kampus, Gus Imin Kagumi Semangat Mahasiswa Jogja

Gus Imin

SOLO, RadarBangsa.co.id – Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Gus Imin, menyampaikan keyakinannya bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah jika kaum muda menunjukkan kepedulian terhadap bangsa dan negara.

Pernyataan ini disampaikan oleh Gus Imin usai menghadiri acara Slepet Imin di AMIKOM, Solo, Jawa Tengah, pada Senin, 5 Februari 2024. Gus Imin menyatakan optimisnya terkait masa depan Indonesia ketika kaum muda memiliki tingkat kepedulian yang tinggi, mulai dari aspek yang paling mikro hingga urusan ketatanegaraan.

Bacaan Lainnya

“Saya jadi optimis dan semakin yakin bahwa masa depan kita cerah, masa depan kita baik, kalau semua kaum muda punya kepedulian yang tinggi dan kepedulian itu mulai yang paling mikro sampai ketatanegaraan kita,” kata Gus Imin.

Gus Imin juga mengingatkan tentang tanggung jawab negara terhadap rakyatnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Capres Anies Rasyid Baswedan dalam debat Capres-Cawapres terakhir. Menurutnya, kehadiran negara bukanlah sebuah kebaikan hati, melainkan sebuah kewajiban yang harus diemban.

“Lagi-lagi seperti yang disampaikan Mas Anies tadi malam, kehadiran negara atau pemerintah itu bukan karena kebaikan hati tapi karena kewajiban. Negara itu memang punya kewajiban, negara itu tidak boleh abai, negara itu harus mengatasi,” tambahnya.

Gus Imin menilai bahwa sebagian besar aturan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah ada, tinggal pelaksanaannya saja. Menurutnya, jika negara menunjukkan kepedulian terhadap rakyatnya, partisipasi dan keterlibatan masyarakat akan tumbuh.

“Kalau itu sudah dilakukan, otomatis partisipasi akan tumbuh, keterlibatan rakyat akan tumbuh. Termasuk menangani orang dengan gangguan jiwa, kemudian problem-problem kaum muda yang terjerat Narkoba maupun hamil, juga penanganan perempuan korban kekerasan. Ini semua jawabannya adalah kepedulian pemerintah,” ungkapnya.

Gus Imin juga menekankan bahwa sebagian besar komitmen konstitusi sudah ada, tinggal pada kemauan politik untuk mengimplementasikannya. Menurutnya, dengan menjalankan kemauan politik, kekurangan dalam aturan konstitusi dapat diatasi, dan negara dapat menjadi lebih baik.

“Sebagian besar aturan sudah ada, sebagian komitmen konstitusi sudah ada, tinggal adalah kemauan politik. Kemauan politik kalau sudah dijalankan, kekurangan dari konstitusi aturan bisa kita buat. Kita bisa sempurnakan, kita bisa wujudkan,” pungkas Gus Imin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *