LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Ulu Ulu banyu (Tuwowo) di Desa Wonokerto mengeluhkan adanya seseorang yang menutup pintu air saluran irigasi.
Pasalnya, pintu air tersebut telah di tutup oleh seseorang, dan tanpa koordinasi kepada Tuwowo setempat. “Saat ini air sangat di butuhkan petani, kalau di tutup seperti ini terus bagaimana. Ini merugikan petani,” ungkap Satimun, Tuwowo Dusun Darungan, Desa Wonokerto Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang Jawa timur (Jatim), kepada RadarBangsa.co.id, Rabu (15/6/2022).
Kata Satimun, banyak petani yang sudah laporan, kalau tanamannya perlu air. “Para petani laporan ke rumah, tanamannya perlu air”, ucapnya, sambil menepuk keningnya.
Saya heran, kok bisa berani menutup pintu air tanpa koordinasi. “Saya disalahkan para kelompok pembanyon, dikira saya yang menutupnya”, keluhnya.
Salin itu, kata dia, kunci pintu airnya ada di Tewowo desa Denok. “Kuncinya di Tuwowo Denok, dan Tuwowo Denok juga bilang tidak tahu. Nah! Ini kan aneh”, ucapnya.
Ulum, Tuwowo Desa Denok, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, yang irigasinya satu jalur dengan pintu air tersebut, saat dikonfirmasi, mengaku tidak tahu menahu terkait hal itu. “Maaf mas, saya juga tidak tahu, siapa yang menutup pintu air itu,” terang Ulum, Rabu (15/6/2022).
Sementara itu, Koordinator Sumberdaya Air Korwil Yosowilangun – Tekung, Rohim dikonfirmasi melalui sambungan satelitnya, Rabu (15/6) mengaku, kalau penutupan pintu air itu bukan atas perintah darinya.
“Itu tidak ada perintah dari juru maupun korwil”, jelasnya