SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono meninjau fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, pada Selasa (7/1) pagi.
Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung penguatan kebijakan nasional dalam pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan, sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Usai peninjauan, Pj. Gubernur Adhy menyebut PSEL Benowo sebagai proyek strategis nasional yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021. Proyek ini dikembangkan sejak 2012 oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya bekerja sama dengan PT Sumber Organik (SO).
“Dengan mengusung tema waste to energy, PSEL Benowo menggunakan teknologi canggih Gasification Power Plant, khusus untuk pengolahan sampah nonorganik. Ini menjadi contoh tak hanya bagi Jawa Timur, tapi juga bagi daerah lain,” ujar Adhy.
Adhy juga berharap pengelolaan sampah di wilayah regional Jawa Timur dapat mengadopsi skema serupa. Ia menambahkan, selain di Surabaya, pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan telah direncanakan untuk wilayah aglomerasi Gerbang Kertasusila hingga Kediri.
“Proyek seperti ini menjadi solusi strategis untuk masalah sampah perkotaan sekaligus langkah mencapai ketahanan energi nasional dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan,” tambahnya.
PSEL Benowo mengolah 1.600 ton sampah rumah tangga per hari, di mana 1.000 ton diolah menggunakan teknologi Gasification Power Plant, sementara 600 ton sisanya diolah di Landfill Gas Power Plant untuk menghasilkan gas metana yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Teknologi ini mampu menghasilkan listrik hingga 12 Megawatt (MW), dengan 9 MW dijual ke PLN seharga Rp80 miliar per tahun.
“Teknologi ini adalah satu-satunya di Indonesia, dan patut diapresiasi karena menciptakan solusi penyediaan energi ramah lingkungan,” kata Adhy.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga memuji PSEL Benowo sebagai inovasi yang luar biasa.
“Sampah di sini tidak menghasilkan limbah. Saya mengapresiasi langkah berani Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim dalam mengambil terobosan baru yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkap Zulkifli.
Ia menambahkan, solusi seperti PSEL sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan populasi.
“Jika tidak ada solusi, masalah sampah akan semakin mengganggu lingkungan. Dengan adanya PSEL, Surabaya menjadi bersih karena sampah diolah setiap hari tanpa mencemari lingkungan,” ujarnya.
Diaz Hendropriyono juga menyoroti pentingnya pengembangan proyek serupa di daerah lain. “Surabaya telah membuktikan bahwa pengelolaan sampah modern bisa menjadi solusi berkelanjutan untuk lingkungan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin