SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menghadiri pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) di Hotel Double Tree Surabaya pada hari Selasa.
Rakernis BPPSDMKP ini dianggap oleh Adhy Karyono sebagai wadah yang penting untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kelautan dan perikanan. Dalam sambutannya, ia menekankan perlunya sinkronisasi program-program daerah dengan rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tahun 2024 dan perencanaan tahun 2025.
“Forum ini sangat strategis dalam menyelaraskan rencana program dan kegiatan untuk memastikan tersedianya SDM yang berkualitas di bidang kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Adhy juga menegaskan komitmen Jawa Timur untuk meningkatkan SDM di sektor tersebut, yang diyakini akan berperan besar dalam mewujudkan ekonomi biru yang kuat untuk Indonesia. Menurutnya, peningkatan kapasitas SDM adalah hal yang penting, terutama di sektor kelautan dan perikanan.
Jawa Timur sendiri memiliki sejumlah SDM di sektor kelautan dan perikanan, termasuk 222.780 nelayan, 262.383 pembudidaya ikan, 6.613 petambak garam, 9.241 pengolah ikan, dan 19.120 pemasar produk hasil perikanan. Namun, Adhy menekankan pentingnya peningkatan kapasitas bagi setiap individu SDM tersebut untuk mencapai hasil yang optimal.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas SDM agar ekonomi biru yang sejahtera bagi Indonesia dapat tercapai. Jawa Timur akan berusaha meningkatkan program-program di bidang perikanan dan kelautan,” katanya.
Di sisi lain, Pj. Gubernur Adhy menuturkan bahwa Jawa Timur memiliki banyak potensi yang sangat mendukung terlaksananya ekonomi biru di Indonesia. Karena diketahui Jawa Timur memiliki garis pantai sepanjang 3.543,54 km dengan pengelolaan wilayah laut 5,2 juta hektar yang melewati 22 kabupaten/kota.
Selain itu Jawa Timur juga menjadi provinsi dengan produksi perikanan tangkap sebesar 609.685,85 ton, produksi perikanan budidaya sebesar 1.359.934,91 ton, produksi garam tertinggi secara nasional yang mencapai 847.011,33 ton serta provinsi dengan volume ekspor perikanan tertinggi nasional mencapai 361.356,91 ton.
“Kami juga akan mempertahankan dan meningkatkan prestasi secara nasional yang mungkin di urutan ketiga besar kami bisa naik keurutan kedua dan pertama,” kata Adhy optimis.
Di akhir Pj. Gubernur Adhy menekankan bahwa Jawa Timur berkomitmen untuk ikut serta menjalankan ekonomi biru dengan berbagai program yang menyasar SDM maupun peningkatan hasil produksinya. Menurutnya hal ini telah diprogramkan dan masuk dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“RKPD-nya sudah terlihat bagaimana sektor kelautan termasuk industri wisata sektor kelautan sudah termaktub di dalamnya mohon dukungan dan supportnya sehingga semuanya bisa sinkron,” tutupnya.
Di kesempatan ini Pj. Gubernur Jatim menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPPSDMKP dengan beberapa mitranya antara lain JFT, BNSP, BNI, JALA dan PT. TKI. Juga penyerahan penghargaan oleh Kepala BPPSDMKP untuk SDM Terbaik yang meliputi Penyuluh Perikanan, Instruktur, Widyaiswara serta penghargaan untuk UPT Terbaik.
Tak hanya itu, di momen yang sama juga dilakukan pelepasan lulusan pendidikan dan pelatihan KP memenuhi Du/Di LN oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono sebanyak 150 orang dan Penyerahan Buku Outcome BPPSDMKP dari Kepala BPPSDMKP kepada Menteri KP.
Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Kartu Taruna dan Penerimaan Taruna Baru yang ditandai dengan scan kartu. Bersama Kepala BPPSDMKP bersama Pj. Gubernur Jatim mendampingi Menteri KP meninjau pameran outcome BPPSDMKP.