JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memprioritaskan pengembangan industri kreatif, dengan fokus pada percepatan industri gim. Berbagai langkah strategis telah diambil untuk mendorong kemajuan di sektor ini.
Langkah-langkah tersebut telah mendapat pengakuan langsung dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Menteri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional yang berlangsung di Kantor Kemendagri Jakarta pada Senin (7/10) siang.
Menanggapi apresiasi tersebut, Pj. Gubernur Adhy menyatakan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif, terutama dalam mengembangkan industri gim di Jawa Timur. Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan mendukung dari sisi regulasi, program, dan anggaran.
“Karena antusiasme masyarakat terhadap industri ini sangat tinggi, kami telah mengalokasikan pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi informasi (TI) dan animasi sejak tahun lalu,” ungkapnya.
Adhy menambahkan, “Jawa Timur akan terus kami kembangkan, dan setiap tahunnya, hasil ekspor dari tenaga animasi cukup signifikan.”
Untuk mendukung pengembangan industri gim, Pemprov Jatim telah melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi digital dan universitas asing, guna mencetak tenaga profesional di bidang TI yang siap berkontribusi.
Adhy mengungkapkan bahwa kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri melibatkan King’s College University dan West Australian University, yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), untuk menciptakan SDM yang siap terjun ke industri yang tumbuh pesat ini.
“Malang dikenal sebagai pusat penghasil tenaga di sektor aplikasi dan gim, termasuk di Millenial Job Center (MJC) yang fokus pada pengajaran aplikasi dan gim,” jelasnya.
Lebih lanjut, Adhy menjelaskan, “Di KEK Singhasari juga terdapat kampung animasi, konten garasi, dan coding factory, di mana kami berkolaborasi dengan King’s College University untuk pengembangan digital future dan ekonomi digital, serta Western Australian University yang menawarkan lima jurusan, termasuk animasi.”
Pj. Gubernur Adhy berharap, kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dalam mempercepat dan mengembangkan industri TI, khususnya gim lokal, dapat meningkatkan citra Jawa Timur agar mampu bersaing dengan industri TI internasional.
“Kami berharap generasi muda Jatim dapat bersinar di industri digital dan berkompetisi dengan industri luar negeri, sehingga Jawa Timur dapat mendunia dan menjadi pusat IT bagi daerah lain di Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengucapkan terima kasih atas perhatian konkret yang diberikan oleh Pj. Gubernur Jatim dalam hal digitalisasi ekonomi kreatif, terutama dalam pengembangan industri digital di Jawa Timur.
“Tepuk tangan untuk Pak Adhy Karyono, saya sangat menghargai upaya nyata yang telah dilakukan,” ungkapnya setelah mendengarkan pemaparan rencana aksi dari Pj. Gubernur Jatim.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengaktifkan rencana aksi daerah dalam pengembangan gim lokal.
“Saya sangat mengapresiasi rencana aksi daerah yang mengacu pada empat indikator, dan terima kasih kepada 11 provinsi, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara, Bali, DIY, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, terdapat tujuh gim nasional yang telah diciptakan oleh anak-anak bangsa, di antaranya POW Rumble, Loka Pala, Warteg Gelora, Clakcers Master, Dread Haunt, Kejora, dan Masuk Pak Eko, yang diperagakan pada akhir acara Rakor.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin