SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyambut kunjungan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Christopher Green, di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa (16/7).
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan suasana ramah ini, mereka mendiskusikan berbagai topik, termasuk industri, perdagangan, investasi, pariwisata, dan pendidikan.
Pj. Gubernur Adhy menekankan pentingnya memperluas kerja sama antara Jawa Timur dan Amerika Serikat dalam bidang industri, perdagangan, dan investasi. Menurutnya, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya merupakan salah satu yang paling aktif di Jawa Timur.
“Kedepannya, kita perlu lebih banyak kerja sama dan intensitas, serta proyek-proyek yang dapat menjembatani antara AS dan Jawa Timur,” ujarnya.
Adhy juga menyoroti sektor pariwisata, di mana ia berharap dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik yang ditargetkan untuk pasar internasional. Ia berharap destinasi wisata domestik menjadi favorit wisatawan mancanegara.
“Kami memiliki kawasan Gunung Ijen di Banyuwangi yang wisatawannya sebagian besar masih dari Bali. Kami ingin memperluas wilayah ini hingga ke Gunung Bromo dan Kawasan Wisata Kota Batu,” jelasnya.
Untuk sektor pendidikan, Pj Gubernur Adhy ingin memperluas kemitraan dengan universitas-universitas di Amerika Serikat. Sebelumnya, Pemprov Jatim telah sukses menjalin kerja sama dengan dua universitas ternama, yaitu King’s College London di Inggris dan Western Sydney University (WSU) di Australia.
“Kami sudah bekerja sama dengan King’s College London di Malang dan WSU di Surabaya. Dibandingkan provinsi lain di Indonesia, kita termasuk yang paling maju dalam hal kerja sama ini,” kata Adhy.
Ia menambahkan harapannya untuk terus membuka diri dalam kemitraan pendidikan dengan negara lain.
Menyambut positif tawaran kerja sama dari Pj. Gubernur Jatim, Konjen AS di Surabaya, Christopher Green, menunjukkan minatnya untuk meningkatkan peluang kolaborasi terutama di sektor pendidikan. Ia menyebut bahwa Jawa Timur memiliki sejarah khusus baginya.
“Jawa Timur sangat menarik. Ada banyak program pertukaran pelajar dari Jawa Timur, dan saya sendiri pernah mengalaminya. Semoga ke depannya kita bisa melakukan lebih dari sekadar pertukaran pelajar,” tutupnya.