Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Buka Pelatihan Kepemimpinan Nasional, Dorong Inovasi Penurunan Kemiskinan

Adhy Karyono

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, secara resmi membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XIV tahun 2024 di Sasana Wiyata Praja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur. Kegiatan yang dihadiri 60 peserta dari berbagai kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah ini menggunakan metode blended learning selama 107 hari.

Dalam sambutannya, Adhy Karyono mendorong para ASN peserta pelatihan untuk menciptakan gagasan inovatif dalam rangka transformasi tata kelola pemerintahan, dengan fokus pada upaya percepatan penurunan kemiskinan. “Jawa Timur sangat fokus pada penurunan kemiskinan. Kita harus menargetkan penurunan angka kemiskinan di bawah sepuluh persen,” tegasnya.

Adhy Karyono menambahkan, tema kali ini sejalan dengan fokus reformasi birokrasi yang digagas oleh Kementerian PAN RB, yaitu pengentasan kemiskinan. Jawa Timur menjadi proyek percontohan dengan berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 4,4% pada 2020 menjadi 0,82% pada Maret 2023.

Dalam rencana pembangunan jangka menengah, Jawa Timur menargetkan penurunan kemiskinan hingga 7-8% pada tahun 2024. Sesuai instruksi presiden no 4 tahun 2022, kemiskinan ekstrem harus dihapus pada tahun 2024. “Tahun ini, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur harus mencapai 0 persen,” tegas Adhy.

Untuk mencapai target tersebut, Adhy menekankan perlunya intervensi pemerintah melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan, pengurangan kantong kemiskinan, serta pengendalian kondisi ekonomi makro. Ketepatan sasaran dan keterpaduan program serta sinergi multipihak menjadi kunci utama.

Adhy juga menyoroti pentingnya pemetaan data kemiskinan yang terintegrasi untuk memetakan siapa, di mana, dan apa kebutuhan orang miskin di wilayah tersebut. “Program dari pusat, provinsi, dan kabupaten harus lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Dalam mengukur capaian pengentasan kemiskinan, Adhy menyebut pentingnya menggunakan pengukuran garis kemiskinan absolut, di mana penduduk miskin didefinisikan sebagai mereka yang pengeluarannya di bawah garis kemiskinan tertentu. “Institusi yang menghitung kemiskinan secara resmi adalah Badan Pusat Statistik,” tambahnya.

Adhy Karyono mengingatkan para peserta bahwa mereka kini memasuki komunitas pembelajaran, sehingga harus siap mengubah mindset, berani menyampaikan pendapat, dan menerima pendapat orang lain agar proses pembelajaran berjalan efektif.

“Jawa Timur berkomitmen mengembangkan SDM aparatur negara dan ASN. Kami dipercaya menyelenggarakan Diklat PIM dengan dukungan anggaran dari LAN, dan kami berharap pelatihan ini menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam tata kelola pemerintahan,” jelasnya.

Adhy berharap para peserta pelatihan mampu melakukan perubahan signifikan, menyesuaikan dengan dinamika dunia, dan menjadi pemimpin yang berwawasan, berpengetahuan, serta memiliki keterampilan untuk menghadapi tantangan, termasuk transformasi digital. “Kami berharap Anda menjadi pemimpin perubahan yang mendukung birokrasi berkelas,” tutupnya.

Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara RI, Muhammad Taufiq, mengapresiasi kehadiran dan dukungan Pj. Gubernur untuk pelatihan ini. Ia menambahkan bahwa pelatihan kepemimpinan sangat penting karena pemimpin dibentuk, dibangun, dan dididik. “Pemimpin diasah bakat dan potensinya, mampu mengelola perubahan terutama di era digitalisasi sekarang ini,” tambah Taufiq.

Acara ini dihadiri oleh Plt. Kepala LAN RI, sejumlah Rektor PTN/PTS, Asisten Administrasi Umum Setda Prov Jatim, Sekretaris Daerah Barito Utara, Kepala Biro Organisasi, Plt. Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Kepala BKPSDM Kabupaten/Kota, para widyaiswara, dan peserta PKN Tk. II Angkatan XIV tahun 2024.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *