TULUNGAGUNG, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono bersama Pj. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono hadir di acara East Java Fashion Harmony (EJFH) 2024 yang diadakan di Pantai Midodaren, Tulungagung pada Sabtu (22/6).
Pembukaan EJFH 2024 ditandai dengan tabuhan Reog Kendang khas Tulungagung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang didampingi oleh Pj. Gubernur Adhy, Pj. Ketua Dekranasda Isye Adhy Karyono, Pj. Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, dan Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno.
Pj. Gubernur Adhy berharap agar event berskala nasional ini bisa mendunia, karena telah konsisten diselenggarakan enam tahun berturut-turut sejak 2019. Bahkan dalam empat tahun terakhir, acara ini masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
“EJFH terus menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kemenparekraf. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap acara ini akan semakin dikenal, bahkan menjadi event internasional,” ujarnya.
Tema EJFH 2024 yang mengangkat ‘Tenun’ terinspirasi dari tenun Jawa Timur yang berkembang pada masa kolonial di wilayah Kediri, serta motif “Tuluh Watu” yang menjadi bukti kejayaan Airlangga dalam mengekspansi keberadaan kain tenun dari masa ke masa.
“Dalam identitas Jawa Timur sebagai Bumi Majapahit, kita memiliki sejarah tenun sebagai warisan budaya sejak era Mataram, Kahuripan, dan Majapahit. EJFH ini diharapkan dapat mengangkat event-event nusantara agar semakin naik kelas,” kata Adhy menjelaskan.
Selain pelestarian warisan budaya, Adhy menambahkan bahwa EJFH juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian Jawa Timur melalui industri seni, fashion, dan tekstil.
“Event ini memberdayakan para pengrajin, pekerja seni, pelaku industri fashion dan budaya di Jatim. Bukan hanya pasar lokal, EJFH akan membuka peluang ke pasar internasional,” katanya.
Pj. Gubernur Adhy menambahkan bahwa ke depannya EJFH diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata budaya tahunan Jawa Timur, mengingat event ini sudah masuk ke dalam program Kemenparekraf RI.
“Selain mendorong sektor industri kreatif untuk membuka peluang pasar wastra baik di skala regional, nasional, bahkan internasional, dengan perhatian dari Kemenparekraf, ini mampu menjadi daya tarik sektor pariwisata berbasis kebudayaan di Jatim,” ujar Adhy optimistis.
Pada EJFH 2024, Pemprov Jatim meluncurkan motif batik khas Jawa Timur yaitu Batik Omah Budoyo Jawa Timur saat peragaan busana. Batik ini memiliki filosofi lingkungan dan kehidupan masyarakat Jatim, diwakili oleh Omah atau rumah tradisional Jatim dan Budoyo yang merupakan simbol karakter masyarakatnya.
“Motif batik ini memadukan ragam motif budaya khas Jawa Timur dan sudah dapat diproduksi secara massal. Motif-motif tersebut juga memuat unsur cagar budaya berupa bangunan dan flora yang memiliki filosofi,” jelas Adhy.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menjelaskan bahwa filosofi Batik ini merupakan hasil kurasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur dan para ahli batik di Jatim.
“Semoga karya wastra ini dapat mengangkat perekonomian Jatim. EJFH dan lahirnya motif Batik baru ini merupakan salah satu prestasi Jawa Timur,” harapnya.
Pj. Gubernur Adhy juga menyerahkan alat cap Batik Omah Budoyo kepada empat Kepala Perangkat Daerah Jawa Timur: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.
“Ini simbol bahwa nantinya para Kepala PD terkait akan membantu proses pelestarian dan produksi dari Batik Omah Budoyo Jawa Timur,” jelasnya.
Saat prosesi launching, Pj. Gubernur Adhy juga menyerahkan hadiah berupa uang pembinaan serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) kepada Pemenang Lomba Desain Motif Batik Khas Jawa Timur, Fransiskus Fran Kenny Tamara dari Kabupaten Jember, sebesar Rp25.000.000.
Selain itu, Pj. Gubernur Adhy Karyono bersama Pj. Ketua Dekranasda Adhy Karyono dan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim Evy Afianasari memberikan piagam penghargaan kepada 3 desainer SMK terpilih: Verrinza Jasmine Andinin dari SMKN 8 Surabaya, Sausan dari SMKN 3 Malang, dan Moch. Andika Ulum Wijaya dari SMK Terpadu Al-Islahiyah Malang.
Penghargaan juga diberikan kepada para desainer profesional seperti Aldre dari Surabaya, Yussi Martha dari Sidoarjo, Listya Ayu dari Tulungagung, Alif P. Wijaya dari Surabaya, Lia Afif dari Surabaya, Elva Fauqo dari Sidoarjo, dan Voravaj Varazatiravatt dari Thailand.
Selain itu, penghargaan turut diberikan kepada Fajar Ramadhani sebagai desainer disabilitas dan Alyssa Alta Sophia sebagai model disabilitas.
Pj. Gubernur Adhy juga menerima penghargaan 110 event terpilih KEN dari Kemenparekraf yang diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi EJFH 2024, yang telah menjadi event yang ditunggu-tunggu dalam tiga tahun terakhir sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN).
“EJFH telah mendapat apresiasi nasional. Kemenparekraf akan meningkatkannya menjadi internasional ke depannya. Event ini menjadi kontributor utama ekonomi kreatif kita sebesar 62 persen,” katanya.
Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan bahwa melalui EJFH, Jawa Timur turut mengantarkan Indonesia kepada posisi tiga besar dunia dalam bidang ekonomi kreatif. Ia percaya Jawa Timur akan dapat mendongkrak angka ini melalui industri fashion dan membuka lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif tersebut.
“Nilai tambah ekonomi kreatif kita, termasuk dari Jatim, menempatkan ekonomi kreatif kita pada tiga besar dunia setelah Amerika dan Korea dengan terbukanya 25 juta lapangan kerja. Marilah terus berinovasi dan berkolaborasi dengan gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi,” tegasnya.
“Kami mengapresiasi Batik Omah Budaya yang diluncurkan oleh Pj. Gubernur dan yang akan datang nanti yaitu Baju Daerah Tulungagung,” pungkasnya.