LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Polsek Tikung melaksanakan kegiatan Sosialisasi Edukasi dan Pengecekan serta Pengawasan terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 10 orang yang terdiri dari petugas kesehatan hewan, perangkat desa, serta peternak setempat. Kegiatan tersebut digelar pada hari Jumat, (10/01/2025), pukul 08.30 WIB di kandang sapi milik H. Tarjo, Dusun Pule, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung.
Shofiah Nurhayati, SP., M.Si, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesadaran bersama dalam mengatasi penyebaran penyakit PMK. Ia menjelaskan bahwa penyakit ini sangat berbahaya bagi kesehatan ternak sapi dan bisa menyebabkan kerugian besar bagi peternak.
“Penyakit PMK harus diwaspadai dengan baik oleh seluruh masyarakat, khususnya para peternak. Kami akan terus melakukan edukasi dan pengecekan rutin di berbagai wilayah untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini,” ujarnya.
Sementara itu, Iptu Tulus Haryanto S.E M.H, Kapolsek Tikung, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk menjaga kesehatan ternak di wilayah Kecamatan Tikung. Ia menambahkan bahwa kepolisian juga turut berperan aktif dalam pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat terkait penyakit PMK.
“Kita dari pihak kepolisian akan terus mengawal dan mendampingi kegiatan ini, agar para peternak dapat lebih waspada terhadap potensi penyebaran PMK dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sukisno, Kepala Desa Bakalanpule, menambahkan bahwa edukasi terkait PMK sangat penting bagi warga desa, terutama peternak.
“Kami mengapresiasi langkah yang diambil oleh Polsek Tikung dan Dinas Peternakan dalam melakukan sosialisasi. Harapannya, informasi yang diberikan dapat membantu warga kami untuk lebih memahami cara pencegahan dan penanggulangan PMK,” tambahnya.
H. Tarjo, pemilik kandang sapi yang menjadi lokasi kegiatan sosialisasi, mengaku sangat terbantu dengan adanya pengecekan dan edukasi yang diberikan.
“Alhamdulillah, sapi-sapi saya dalam kondisi sehat dan saya akan terus memperhatikan kebersihan kandang serta kesehatan ternak saya agar tidak terjangkit PMK,” akunya.
Kegiatan ini juga dilakukan pengecekan terhadap 40 ekor sapi milik H. Tarjo yang terbukti dalam keadaan sehat. Selain itu, pihak terkait juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada kasus PMK yang ditemukan di wilayah Kecamatan Tikung. Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, pihak peternakan dan kepolisian juga melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan Tikung guna mengurangi risiko penularan penyakit.
“Dengan dilakukannya sosialisasi ini, kami berharap para peternak dapat lebih memahami cara-cara untuk menjaga kesehatan ternak, serta segera melaporkan jika ada gejala-gejala PMK pada hewan peliharaan mereka,” pungkas Shofiah Nurhayati.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin