LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Semangat kemerdekaan terasa berbeda di Lamongan saat keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Tikung Cabang Lamongan Pusat Madiun menggelar deklarasi kebangsaan pada peringatan HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi PSHT untuk menegaskan posisi organisasi sebagai bagian dari kekuatan sosial bangsa.
Dalam deklarasi yang dibacakan di tingkat ranting, Ketua PSHT Ranting Tikung, Mas Sholikin, menekankan lima poin utama. Pertama, PSHT berkomitmen menjaga persatuan bangsa. Kedua, mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ketiga, mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan stabilitas keamanan. Keempat, menjunjung tinggi penegakan hukum sesuai konstitusi. Dan kelima, menolak keras anarkisme, radikalisme, serta separatisme yang mengancam Pancasila dan NKRI.
Deklarasi ini turut ditandatangani oleh Ketua Cabang PSHT Lamongan, Harto, S.Pd., MM, bersama Ketua Dewan Cabang, Ir. Sumiran, sebagai bentuk keseriusan organisasi.
Mas Sholikin menegaskan bahwa nilai kebangsaan adalah ruh utama PSHT sejak didirikan.
“Bagi kami, kemerdekaan adalah amanah para pejuang. Generasi hari ini harus mengisinya dengan karya nyata. PSHT tidak hanya melestarikan pencak silat, tapi juga menjaga persaudaraan, keamanan, dan persatuan bangsa,” ujarnya kepada RadarBangsa.
Ia menambahkan, PSHT Ranting Tikung siap bermitra dengan aparat kepolisian dan pemerintah desa dalam menjaga kondusivitas wilayah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa PSHT adalah perekat sosial, bukan sumber perpecahan. Persaudaraan yang kami junjung tinggi harus dibumikan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Deklarasi ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan karena dinilai mampu meneguhkan peran organisasi pencak silat sebagai mitra strategis pemerintah. PSHT di Lamongan sendiri dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial, mulai dari pengamanan lingkungan, bakti sosial, hingga mendampingi generasi muda dalam kegiatan positif.
Langkah ini sekaligus menjadi penegasan sikap PSHT terhadap ancaman kebangsaan. Organisasi ini menolak tegas segala bentuk radikalisme, separatisme, dan tindakan anarkis yang dinilai bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, serta semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Bagi keluarga besar PSHT, deklarasi kebangsaan di HUT ke-80 RI bukan sekadar acara simbolis, melainkan wujud nyata komitmen menjaga keutuhan Indonesia.
“Komitmen kami tidak berhenti di latihan silat. Kami ada untuk menjaga persaudaraan dan memperkuat persatuan Indonesia,” tegas Mas Sholikin.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin