KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Padatnya jadwal kampanye yang dikemas dalam kegiatan Sambang Dusun, dan mengurus perusahaan dengan ribuan karyawan, membuat Calon Bupati (Cabup) Kediri Nomor Urut 1, H. Deny Widyanarko tak sempat berfikir kalau lokasi kampanyenya bakal bertempat di rumah teman sekolahnya.
Kontan saja, Cabup kelahiran Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten yang akrab disapa Mas Deny ini kaget saat teman akrabnya di SMA Negeri 2 Kota Kediri itu menyambut di teras rumahnya, Dusun Sragi, Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kamis sore, 17 Oktober 2024.
Melihat sahabatnya menyambut, Cabup yang berpasangan dengan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri, Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I ini langsung berpelukan, bahkan tampak keduanya terharu dan sempat meneteskan air mata.
“Saya benar-benar kaget. Karena dalam daftar kampanye yang diberikan oleh tim itu cuma disebutkan bertempat di rumah Bapak Anang. Pas saya sampai, yang menyambut ternyata sahabat karib saat di SMADA, Mas Nanang Abdur Rozaq. Karena lama tidak bertemu, akhirnya ya sekalian kami reuni kecil-kecilan,” katanya.
Sementara itu, Nanang Abdur Rozaq, juga mengaku sangat terharu bisa bertemu kembali dengan sahabat karibnya. Dan yang lebih membanggakan lagi, sekarang beliau sedang menjadi calon Bupati Kediri dengan program hebat untuk masyarakat, yaitu pembangunan dusun sebesar Rp.300-500 juta per dusun per tahun.
“Menurut saya pribadi, bukan karena saya sebagai teman sekolah semasa SMA, di SMADA Kediri lho ya, Mas Deny bukan cuma sekedar orang yang sabar dan santun saja, namun beliau juga termasuk cerdas. Artinya, beliau dari dahulu memang bijak dalam mengelola situasi dan problematika apa saja,” katanya.
Diungkapkan Nanang, kalau dilihat sekilas, cabup yang identik dengan Blangkon Hijau ini sejak dahulu memang kelihatan pendiam. Jaman sekolah dahulu beliau juga tidak pernah berbuat aneh-aneh, apalagi berlagak sok ganteng atau sok pintar dan lain sebagai.
“Mas Deny itu orangnya pendiam, tidak pernah neko-neko. Meskipun ganteng dan banyak cewek yang mengejar, tetapi beliau cool, tetap no reken, hanya senyum kepada siapapun. Itu yang saya salut dari Mas Deny,” ungkapnya sambil mengenang masa-masa di bangku sekolah.
Hebatnya lagi, lanjut Nanang, Mas Deny dari dahulu terkenal sangat rajin, tekun, disiplin, cerdas dan kreatif, banyak sekali ide-idenya, namun tidak pernah diperlihatkan, apalagi digembar-gemborkan. Sehingga banyak orang yang tidak mengenal itu menyepelekannya.
“Ketika diminta untuk memberikan pendapat, semua kalimat-kalimat yang keluar akan terdengar hangat dan bersahabat. Santun banget lah. Apalagi kalau menyangkut sesuatu masalah yang rumit, Mas Deny itu seakan-akan seperti mesin yang menyimpan solusi, sehingga ada saja solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Makanya sejak di sekolah itu beliau punya banyak teman akrab, dan sangat dekat, sangat dicintai oleh teman maupun masyarakat bawah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Nanang menjelaskan, bahwa pengusaha sukses yang berangkat dari nol ini di kalangan teman-teman dan lingkungannya dikenal sangat dermawan, bukan hanya ketika sudah sukses menjadi pengusaha, tetapi memang dari dahulu juga sudah mempunyai karakter sangat peduli kepada sesama.
“Sejak lulus SMA, kami sudah tidak pernah bertemu. Setelah sekian lama menghilang dari peredaran, sekitar tahun 2013, teman-teman cerita kalau beliau sudah menjadi pengusaha sukses, bosnya perusahaan rokok Tajimas. Dan sekarang beliau menjadi pejuang demokrasi bagi Kabupaten Kediri,” jelasnya.
Nanang berdo’a, semoga perjuangan untuk menjadikan rakyat sejahtera, dan merubah Kabupaten Kediri jadi hebat ini dapat berhasil, sehingga seluruh warga masyarakat bisa merasakan pembangunan merata di seluruh pelosok dusun, dan akhirnya semuanya menjadi sejahtera.
“Semoga perjuangan ini diridloi Allah SWT, dimudahkan jalannya, dan dikabulkan untuk menjadi Bupati Kediri periode 2025-2030. Sekarang waktunya kita bareng-bareng berjuang, nanti pada tanggal 27 November 2024, mari kita coblos Blangkon Mas Deny, agar seluruh rakyat di Kabupaten Kediri sejahtera,” serunya.
Nanang menegaskan, mencari pemimpin pemberani dan mempunyai komitmen kuat seperti paslon Deny-Mudawamah tidaklah mudah, sehingga kalau tidak didukung dan dimenangkan pada Pilkada serentak 2024 ini, mungkin saja kesempatan perubahan tersebut tidak akan terulang lagi.
“Sekali lagi, ini bukan karena saya teman akrab di bangku SMA, tetapi saya kenal betul siapa itu Mas Deny. Apalagi didukung dengan kontrak politik hitam di atas putih yang menyatakan, apabila dalam dua tahun kepemimpinannya tidak melaksanakan programnya, maka beliau akan mundur dari bupati. Coba dibayangkan, kalau tidak serius untuk membangun, mana mungkin hal itu dilakukan. Bahkan, mungkin saja Mas Deny adalah satu satunya calon bupati yang berani tandatangan kontrak politik dengan seluruh dusun di kabupaten begini,” tegas Nanang.
Penulis : MJ
Editor : CS Kreasindo