Representasi Calon-calon Pemimpin Negeri Tiada Kader NU, Nusa Bangsa Sowan ke PWNU Jatim

- Redaksi

Kamis, 4 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator Nusa Bangsa, Khalilurahman R. Abdullah Sahlawy saat berorasi di depan kantor PWNU Jatim (Dok foto IST)

Koordinator Nusa Bangsa, Khalilurahman R. Abdullah Sahlawy saat berorasi di depan kantor PWNU Jatim (Dok foto IST)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyyin memiliki jumlah yang signifikan di Indonesia. Warga negara Indonesia (WNI) yang berafiliasi dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU) mendominasi secara sosial dan politik.

Mengutip Lembaga Survei Indonesia (LSI), 49,5 persen dari total 87,8 persen muslim di Indonesia menyatakan sebagai warga NU. Sementara survei Avara Research Consulting (ARC) menyebut 58,8 persen muslim di perkotaan adalah Nahdliyyin.

“Namun hari ini besarnya jumlah warga NU tidak berbanding linear dengan posisi politik NU dalam kancah politik nasional. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah nama yang mengerucut sebagai calon pemimpin nasional tidak ada yang merepresentasikan kader NU. Baik untuk RI 1 mau pun RI 2,” ungkap Kordinator Nusa Bangsa, Khalilurahman R. Abdullah Sahlawy di depan kantor PWNU Jatim. Kamis, (04/5/2023) siang.

Baca Juga  Kawah Candradimuka ASN Dititikberatkan pada BPSDM Jatim, Ini Pemicunya

Ra Lilur, sapaan akrabnya, yang juga didampingi beberapa tokoh muda nahdliyin, di antaranya Sugiharto yang juga sebagai Ketua OKK DPP LPKAN Indonesia, serta hadir Ketua DPP LPKAN Indonesia R. Muhammad Ali.

Ra Lilur mengungkapkan, bila mencermati kandidat capres dan cawapres yang beredar saat ini, tidak ada yang merepresentasikan kader NU. Karena itu, pihaknya berinisiatif melakukan aksi damai atau sowan ke kantor PWNU Jatim, untuk menyampaikan aspirasi nahdliyin di Jawa Timur.

Ia menambahkan, bangsa ini dibangun dari dua kekuatan besar, yakni kaum nasionalis dan nahdliyin. Karena itu, bila capresnya berasal dari kalangan nasionalis, maka sepatutnya wapresnya dari kalangan Nahdliyyin.

“Kalau kita melihat konstelasi politik saat ini, belum ada kader NU yang di-plot sebagai capres ataupun cawapres. Padahal NU meluber kader yang mumpuni dan yang jelas proses kaderisasinya di NU,” jelasnya.

Baca Juga  Komnas Perlindungan Anak : Tragedi Robohnya Atap SDN Gentong, Segera korban Beri layanan Psikososial

Ra Lilur menyebut, sejumlah nama kader NU yang layak menjadi cawapres. Mereka adalah Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, KH. Said Aqil Siradj, KH. Miftachul Akhyar, KH. Yahya Cholil Staquf, Yenny Wahid, Saifullah Yusuf, Ali Maskur Musa, Kyai Said Aqil Siraj, Habib Lutfi dan, Taj Yasin.

Namun lanjutnya, nama-nama cawapres potensial dari NU itu terdegradasi oleh lembaga survei yang menempatkan posisi mereka diurutan bawah. Padahal faktanya, secara prestasi dan popularitas mereka ini di atas rata-rata nama-nama yang unggul dalam survey. Bahkan memiliki jejak rekam panjang dalam karir politik nasional . Selain itu masing-masing tokoh itu memiliki gerbong pendukung yang besar dan militan.

Baca Juga  Semarak Surabaya 729 Tahun, The Alana Surabaya Ajak Tamu Cicipi Kuliner dan Jelajahi Kota Surabaya

“Mereka ini lah yang layak mewakili Nahdliyyin di nusantara. Mereka lah sejatinya representasi dari kader NU tulen. Ini lah yang diperjuangkan Nusa Bangsa di Jawa Timur. Kami yakin gerakan ini akan menjadi bola salju diikuti oleh nahdliyin di provinsi lain,” urainya.

Di sisi lain Kyai Zulkarnaen, ulama dari Banyuwangi menegaskan bahwa, NU bukan tim sepakbola, tidak perlu mendatangkan naturalisasi. Dan NU bukan pasar modal yang mendatangkan para pemodal.

“Nusa Bangsa memulai aspirasi ini dari Jawa Timur, karena NU lahir dari Jawa Timur yang didirikan oleh para kyai-kyai sepuh, dan barang siapa yang di struktur PBNU hingga ke bawah menjual NU dan agama, maka kehancuran akan tiba untuknya,” papar Zulkarnaen.

Berita Terkait

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri
Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten
Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani
Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi
Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas
KPU Lamongan Resmi Tetapkan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati 2024
Plt Bupati Sidoarjo Subandi Tekankan Komitmen Pengembangan Olahraga Rekreasi
Ribuan Massa Padati Gelora Delta Sidoarjo dalam Acara Istighotsah dan Deklarasi Pasangan Cabup-Cawabup Mas Iin-Edy Widodo
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri

Senin, 30 September 2024 - 23:43 WIB

Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten

Jumat, 27 September 2024 - 21:36 WIB

Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani

Jumat, 27 September 2024 - 20:25 WIB

Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi

Selasa, 24 September 2024 - 17:07 WIB

Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB