Rumah Presiden Sri Lanka Diserbu Rakyatnya, Dampak Kelaparan Bisa Melakukan Apa Saja

- Redaksi

Senin, 11 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Sri Langka saat serbu rumah presiden/ Foto: Tangkapan layar youtube BC (IST)

Masyarakat Sri Langka saat serbu rumah presiden/ Foto: Tangkapan layar youtube BC (IST)

SRI LANKA, RadarBangsa.co.id – Massa menyerbu rumah dinas Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dan mengusirnya dari istana di Kolombo. Massa juga meminta agar Gotabaya mundur sebagai Presiden Sri Lanka.

Pakar politik Jerry Massie mengatakan, aksi massa di Sri Lanka itu bisa terjadi di negara manapun termasuk Indonesia, jika kehidupan rakyat menderita, kelaparan terjadi dimana-mana dan kemiskinan terus meningkat.

“Di saat ekonomi sebuah negeri hancur dan terpuruk, rakyat kesulitan dan kelaparan, aksi massa di Ari Lanka bisa terjadi di negara manapun termasuk di Indonesia. Karenanya pemerintah harus mewaspadainya, terutama membuat kebijaksanaan yang mensejahterakan rakyat,” kata Jerry kepada Harian Terbit, Minggu (10/7/2022).

Baca Juga: Makna Nomor 024 Sapi Kurban Gubernur DKI Pengamat: Anies Siap Menjadi Kuda Hitam di Pilpres 2024

Doktor jebolan American Global University menuturkan, budaya, politik dan ekonomi antara Sri Langka dan Indonesia ada sedikit persamaan. Sebelum jatuh Sri Langka bisa dikatakan makmur seperti di Indonesia. Hal ini berbeda dengan Bangladesh yang jauh baik secara ekonomi dan politik dengan Indonesia.

“Memang kemiskinan, utang, pengangguran dan inflasi merupakan pemicu terjadi kerusuhan dalam sebuah negara. People power bisa saja terjadi di Indonesia jika pemerintahan Jokowi tak berpihak pada rakyat. Selain itu jika program yang dilakukan Jokowi juga hanya kepentingan kaum elitis, utang tak bisa ditekan dan pembangunan infrastruktur terus dikebut,” paparnya.

Tapi, sambung Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini, Sri Lanka menyukai utang terhadap China. Akibatnya, Sri Lanka menjadi negara defaul atau gagal membayar utang. Sehingga Sri Lanka menjadi negara bangkrut. Tercatat Utang luar negeri Sri Lanka per akhir 2021 adalah US$ 50,72 miliar.

“Nah kejadian ini sama persis dengan Indonesia yang suka ngutang. Bayangkan utang kita sudah tembus Rp7000 triliun,” jelasnya.

Saat ini pemerintah memasang target defisit APBN tahun 2022 sebesar Rp 840,2 triliun atau setara 4,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini lebih rendah dari perkiraan defisit sebelumnya yang sebesar Rp 868 triliun atau setara 4,85% dari PDB. Utang SBY dalam 10 tahun Rp1.3009 trillun tapi Jokowi hanya 4 tahun utangnya sampai Rp 1.809 triliun.

“Jadi saat SBY turun tahta utang kita Rp2.700 triliun. Jadi era Jokowi utang Jokowi naik dramatis Rp4.300 triliun dan bisa menapai Rp5.000 sampai Rp6.000 triliun,” tegasnya.

Jerry menilai, selain Jokowi tak mampu mengurus negara juga diperparah lagi dengan para menterinya yang tak berkompeten serta amburadul. Jerry pun menyarankan jika peristiwa yang dialami Sri Lanka tidak terjadi di Indonesia maka diminta agar tidak membuat rakyat susah. Selain itu jalani program nawacita, dan rela berkorban untuk rakyat.

Hak Rakyat

Sementara itu, pengamat politik Anthony Budiawan menegaskan, dalam peristiwa yang dialami Sri Lanka maka rakyat mempunyai hak penuh untuk menurunkan presiden yang gagal dan menyulitkan kehidupan masyarakat. Menurunkan presiden merupakan hak kedaulatan rakyat, hak tertinggi dalam bernegara, sah menurut konstitusi.

“Ini bukan pemberontakan, tapi kebangkitan rakyat melawan tirani,” tegasnya.

Artinya, sambung Anthony, people power adalah wujud melawan pemerintahan yang sewenang-wenang. People power merupakan wujud kebangkitan kedaulatan rakyat melawan diktator dan tirani. Presiden seharusnya memenuhi tuntutan rakyat, mundur: bukan malah melarikan diri, karena akan terus dikejar.

Administrator Program Pembangunan PBB (UNDP), Achim Steiner pada Kamis (7/7/2022) seperti dimuat NDTV mengatakan, krisis ekonomi parah yang dialami Sri Lanka harus menjadi peringatan bagi dunia. Lantaran dapat menciptakan krisis lainnya, termasuk politik dan keamanan. PBB memperingatkan, dampak dari perang di Ukraina yang terlarut-larut dapat membuat semakin banyak negara kewalahan dan berisiko mengalami krisis ekonomi yang sama seperti di Sri Lanka.

“Kami menyaksikan serangkaian peristiwa tragis yang sedang berlangsung di Sri Lanka saat ini yang seharusnya menjadi peringatan bagi siapa saja,” kata Achim Steiner.

Krisis Ekonomi

Diketahui, krisis ekonomi yang dialami Sri Lanka membuat situasi negara tersebut makin memanas. Terbaru, ribuan demonstran menuntut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa untuk mengundurkan diri. Massa menyerbu rumah dinas Gotabaya Rajapaksa dan mengusirnya dari istananya di Kolombo, Sabtu (9/7/2022).

Gotabaya Rajapaksa tampak dikawal meninggalkan kediamannya. Diketahui, evakuasi terhadap orang nomor 1 di Sri Lanka itu dilakukan sebelum massa menyerbu. “Presiden dikawal ke tempat yang aman,” kata sumber pertahanan kepada AFP.

Diketahui, Sri Lanka telah dinyatakan bangkrut akibat krisis berkepanjangan. Selama berbulan-bulan, negara berpenduduk 22 juta jiwa ini telah menderita kekurangan makanan, bahan bakar, dan pemadaman listrik serta mengalami inflasi yang tinggi. Hal itu menyusul setelah pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.

Berita Terkait

Ida Nur Kholifah Resmi Dilantik Sebagai Kepala Dusun Pengalangan Menganti Gresik
Pemdes Leran Gresik Raih Penghargaan Desa Informatif Terbaik se-Jatim
Bawaslu Lahat Gelar Apel Akbar Deklarasi Pilkada Damai
Pemkab Lamongan Gelar Rakor Persiapan Musim Tanam I
Pemkab Lamongan Terima Penghargaan atas Penurunan Angka Pengangguran
Pemkab dan DPRD Lamongan Setujui APBD 2025 dengan Pendapatan Rp 3,26 Triliun
KPU Sidoarjo Rampungkan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024
Proyek Betonisasi Jalan di Sidoarjo Hampir Rampung, Plt Bupati Tinjau Progres

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 07:05 WIB

Ida Nur Kholifah Resmi Dilantik Sebagai Kepala Dusun Pengalangan Menganti Gresik

Selasa, 26 November 2024 - 06:59 WIB

Pemdes Leran Gresik Raih Penghargaan Desa Informatif Terbaik se-Jatim

Selasa, 26 November 2024 - 05:32 WIB

Bawaslu Lahat Gelar Apel Akbar Deklarasi Pilkada Damai

Selasa, 26 November 2024 - 04:38 WIB

Pemkab Lamongan Gelar Rakor Persiapan Musim Tanam I

Selasa, 26 November 2024 - 04:26 WIB

Pemkab Lamongan Terima Penghargaan atas Penurunan Angka Pengangguran

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

Ida Nur Kholifah Resmi Dilantik Sebagai Kepala Dusun Pengalangan Menganti Gresik

Selasa, 26 Nov 2024 - 07:05 WIB

Politik - Pemerintahan

Pemdes Leran Gresik Raih Penghargaan Desa Informatif Terbaik se-Jatim

Selasa, 26 Nov 2024 - 06:59 WIB

Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing dalam konferensi pers di Mako Polresta Sidoarjo.

Hukum - Kriminal

Polresta Sidoarjo Ungkap 53 Kasus Judi, Dukung Asta Cita Presiden Prabowo

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:50 WIB

M.M.O., pria 36 tahun asal Pare, Kedir pelaku Curanmor (IST)

Hukum - Kriminal

Pria Asal Kediri Diringkus Usai Dua Kali Curi Motor di Sidoarjo

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:42 WIB

Peristiwa

Bawaslu Lahat Gelar Apel Akbar Deklarasi Pilkada Damai

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:32 WIB