LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan, Nalikan, secara resmi melepas kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya (JBMW) untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Gresik pada Selasa (8/10) pagi ini. Upacara pelepasan dilaksanakan di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan dan menjadi bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jawa Timur ke-79.
Dalam sambutannya, Nalikan menjelaskan bahwa kirab pataka JBMW sebelumnya telah tiba di Lamongan setelah diterima dari Kabupaten Tuban dan disemayamkan selama satu malam di Pendopo Lokatantra. “Kemarin kirab pataka JBMW dalam rangka menyambut HUT Provinsi Jawa Timur ke-79 tiba di Lamongan dan menginap satu hari di Pendopo Lokatantra, pasca diterima dari Kabupaten Tuban. Pagi ini akan kita berangkatkan untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Gresik,” ujar Nalikan.
Pataka Jer Basuki Mawa Beya, yang merupakan lambang Provinsi Jawa Timur, memiliki makna mendalam tentang pentingnya kerja keras untuk mencapai impian dan tujuan. Nalikan menegaskan bahwa semboyan tersebut harus dijadikan landasan dalam setiap langkah pembangunan, baik di tingkat daerah maupun provinsi. “Jer Basuki Mawa Beya memiliki makna senantiasa bekerja keras dalam menggapai apa yang diimpikan. Hal tersebut harus dijadikan pedoman dalam melakukan pembangunan karena kontribusi pembangunan daerah juga merupakan kontribusi bagi pembangunan Jawa Timur secara keseluruhan,” jelasnya.
Kabupaten Lamongan, yang termasuk dalam wilayah Gerbangkertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan), memiliki peran strategis dalam pembangunan di Jawa Timur. Dengan posisi sebagai daerah yang memiliki kepadatan penduduk kedua terbesar di kawasan tersebut, Lamongan terus berupaya mengoordinasikan tata kelola pemerintah yang efektif untuk kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai bagian dari Jawa Timur, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Salah satu cara utama untuk melakukan itu adalah dengan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di tingkat daerah,” tambah Nalikan.
Dalam kesempatan tersebut, Nalikan juga menyebutkan bahwa pelaksanaan kirab pataka tahun ini memiliki keunikan tersendiri, karena bersamaan dengan persiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Hal ini, menurutnya, dapat menjadi momen untuk menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga keamanan dan kedamaian selama proses Pilkada berlangsung. “Selain menggaungkan semangat HUT Jawa Timur ke-79, kirab ini juga bisa membantu pemerintah dalam menyerukan Pilkada yang damai di Jawa Timur,” ungkap Nalikan.
Kirab pataka JBMW ini telah menempuh perjalanan yang panjang, melintasi lebih dari 2.000 kilometer dan mengunjungi 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Kirab ini pertama kali dilepas oleh Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, pada Selasa (24/9/2024) di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
Perjalanan kirab pataka JBMW dijadwalkan akan berakhir di Surabaya pada 11 Oktober 2024 mendatang, setelah melewati berbagai daerah di Jawa Timur. Pataka ini bukan hanya menjadi simbol semangat dan persatuan bagi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga menjadi bagian dari perayaan dan penghormatan terhadap sejarah serta pencapaian provinsi ini.
Nalikan menutup acara pelepasan dengan harapan agar kirab pataka ini dapat terus berjalan lancar hingga sampai di tujuan akhir di Surabaya. “Semoga perjalanan kirab pataka ini dapat terus berjalan lancar dan tiba di Surabaya sesuai jadwal yang telah ditentukan,” tutupnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin