SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Terciptanya pertumbuhan usaha bagi para pelaku Usaha Mikro (UM) di Sampang Madura Jawa Timur mulai menggeliat
Terbukti setiap hari minggu pagi di kawasan jalan Wijaya Kusuma ratusan UM dari berbagai sektor usaha tumpek blek beraktivitas, tidak hanya di sisi timur yang awalnya menjadi ajang Car Free Day (CFD) namun para UM ini meluberi lokasi depan Perumahan Dandim dan di Depan Pendopo Trunojoyo sampai ujung SMPN 1 Sampang
Kondisi tersebut sempat menjadi bahasan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memantau secara langsung kegiatan keramaian di sepanjang jalan Wijaya Kusuma Minggu 28/2/2021
Menurut Kurnia Sufartina S.Sos M.Si yang mewakili Kepala Diskopindag sejak bulan maret 2020 kegiatan CFD resmi ditiadakan akibat Pandemi Covid-19
“70 PKL yang tergabung dalam Paguyuban dan menjadi binaan Diskopindag patuh mengikuti instruksi Gugus Tugas, namun sampai sekarang belum ada kejelasan sementara banyak berdatangan PKL baru dengan leluasa berjualan di kawasan Wijaya Kusuma,” ujarnya
Ia mengaku tidak bisa memberikan kepastian karena kebijakan ada di Gugus Tugas serta Disporabudpar selaku leading sektor kegiatan CFD
Karena ketidak jelasan dan masih banyak PKL baru yang leluasa berjualan maka para PKL yang tergabung dalam Paguyuban ikut berjualan dengan mengatasnamakan pribadi
Ditambahkan pemantauan ke lokasi atas perintah Kadis guna melakukan evaluasi sebagai bahan laporan kepada Sekdakab
Drs Aji Waluyio M.Si Kepala Dishub mengapresiasi dengan maraknya PKL dikawasan satu satunya lokasi CFD yang ada di Sampang
“Berarti kan mulai tercipta pertumbuhan usaha yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi,”ungkap Drs Aji Waluyo M.Si
Namun demikian tetap perlu dilakukan penataan dan pengaturan supaya tertib dan nyaman terhadap semuanya termasuk masyarakat yang berolah raga pagi
Ia menegaskan setelah melaporkan kepada Sekdakab akan mengusulkan di lakukan Rapat Koordinasi (Rakor) melalui Forum LLAD serta akan melibatkan Pengurus Paguyuban PKL CFD
Disampaikan juga setelah itu dilakukan pemetaan bersama dengan pengecatan lokasi yang dipetakan
Drs Aji Waluyo M.Si sempat menyinggung rencana pengaturan Kereta maupun Odong odong; namun menggaris bawahi akan menyesuaikan dengan hasil Rakor tersebut
Ia menyayangkan maraknya rombong atau gerobak yang dibiarkan berada di kawasan Wijaya Kusuma oleh pemiliknya sehingga terkesan kumuh
Sementara Drs Suryanto MM Kepala Satpol PP Sampang mengamini pernyataan Kepala Dishub terkait terciptanya pertumbuhan uaaha di kawasan Wijaya Kusuma
“Kawasan ini aset karena merupakan pusat keramaian satu satunya di Sampang, jadi upaya Penataan itu bukan berarti mematikan usaha masyarakat namun untuk mengatur agar menjadi nyaman dan tidak merugikan masyarakat lainnya.” Tuturnya
Ia menegaskan jika hasil Rakor kembali membuka CFD dengan mengedepankan Protokol Kesehatan, pihaknya siap bersama OPD yang lain untuk mengamankannya
Karena jika kondisi ini dibiarkan tidak terkoordinir maka akan menjadi bom waktu sebab akan semakin banyak PKL yang berdatangan
Menyikapi hasil bahasan para Pimpinan OPD di sela sela Pemantauan, Slamet Riyanto S.Sos Kasie PU Rwstrukturisasi dan Kemitraan mengaku setelah melaporkan ke Pimpinan akan mengajak Pendamping Pengembangan Usaha Mikro Diskopindag untuk mendata kembali baik yang tergabung dengan Paguyuban maupun tidak
‘Pendataan itu sebagai persiapan jika diperintah untuk melakukan pemetaan, namun dalam melakukan pendataan tetap akan berkoordinasi dengan Paguyuban PKL CFD Wijaya Kusuma,”tandas Slamet Riyanto S.Sos
Pada pemantauan itu Drs Aji Waluyo M Si didampingi oleh Agus Alfian SH Kabid Hubungan Darat dan Chotibul Umam Kasie Hubungan Darat
Sementara dari Diskopindag hadir juga Elmi Firdaus Pendamping Pengembangan Bisnis UM Diskopindag.
(Her)