SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono secara resmi menyerahkan SK pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kepada 7.201 orang hasil rekrutmen tahun 2023 di lingkungan Pemprov Jatim. Acara ini berlangsung di Graha Unesa Surabaya, pada Selasa (23/7).
Dari jumlah tersebut, 5.495 merupakan tenaga pendidik, 1.056 tenaga kesehatan, dan 650 tenaga teknik. Dalam pesannya, Pj. Gubernur Adhy menekankan pentingnya dedikasi dan pelayanan prima dari seluruh PPPK untuk masyarakat Jawa Timur. Menurutnya, PPPK adalah elemen penting yang mendukung kemajuan Provinsi Jawa Timur.
“Alhamdulillah Jawa Timur selalu berprestasi berkat tenaga kepegawaian, termasuk PPPK. Tanpa PPPK, provinsi ini akan lemah. Dengan kehadiran mereka, provinsi menjadi lebih kuat dan inilah alasan mengapa kita menjadi provinsi yang paling banyak menyerap PPPK,” ujar Adhy.
Adhy juga menyampaikan komitmennya untuk segera menyelesaikan status PTT atau honorer menjadi pegawai negeri. “Kami mengejar target untuk mengangkat PTT guru baik SMA/SMK yang sudah lulus passing grade. Bayangkan jika sudah lulus tetapi belum diangkat. Ini yang menjadi fokus kami,” imbuhnya.
Adhy mengakui bahwa pengangkatan pegawai dalam jumlah besar ini membawa konsekuensi peningkatan anggaran gaji. Namun, demi kesejahteraan pegawai Pemprov Jatim, ia menambahkan besaran TPP mereka.
“Konsekuensinya, kita harus menambah anggaran untuk belanja pegawai. Indeks gaji yang lebih rendah menjadi alasan untuk menaikkan TPP sebesar 50%, yang merupakan yang tertinggi dibanding tempat lain,” jelas Adhy.
Ia menegaskan bahwa peningkatan TPP ini dilakukan untuk menciptakan SDM yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, Jawa Timur mengalokasikan anggaran kepegawaian hingga Rp 8,9 triliun untuk PPPK.
Di samping itu, Adhy mengingatkan masih ada pekerjaan rumah untuk memastikan status 24 ribu tenaga PTT dan honorer lainnya karena posisi tersebut tidak diperbolehkan lagi pada tahun 2025. “Kita punya waktu sampai akhir Desember 2024 untuk mengisi kursi PPPK yang kosong karena pindah. Kami berharap formasi 2024 akan lebih besar,” katanya.
Adhy berharap agar PPPK yang telah diangkat dapat memaksimalkan pengabdiannya, sehingga Jawa Timur dapat lebih baik dalam melayani masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman.
Salah seorang PPPK dari Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim, Tarida Alif Pratama (26), menyatakan bahwa acara penyerahan SK ini adalah momen yang sangat dinantikannya. Ia menceritakan bahwa proses pendaftaran, seleksi, hingga pengumuman merupakan perjuangan yang penuh tantangan.
“Ini adalah momen di mana perjuangan dan kerja keras saya selama ini akhirnya terbayar,” ungkapnya.
Tarida yang sebelumnya bertugas sebagai Tenaga Ahli di Biro Adm. Pimpinan Jatim juga berterima kasih kepada Pemprov Jatim yang telah membuka formasi untuk Tenaga Teknis.
“Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang telah membuka formasi bagi kami tenaga teknis honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi,” pungkasnya.