SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan kerja Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/3). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas secara rinci kesiapan Jawa Timur dalam menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2025.
Sebagai provinsi dengan jumlah pemudik terbanyak kedua setelah Jawa Tengah, Jawa Timur diprediksi akan menjadi tujuan mudik bagi 18,7 persen dari total jumlah pemudik nasional. Untuk itu, Gubernur Khofifah memastikan bahwa Provinsi Jawa Timur siap menghadapi arus mudik 2025 dengan berbagai langkah antisipatif.
“Kami bersama jajaran Forkopimda terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa arus mudik Lebaran 2025 di Jatim dapat berjalan aman, sehat, lancar, dan membahagiakan,” ujar Khofifah.
Dalam menghadapi mudik Lebaran 2025, Pemprov Jatim telah melakukan koordinasi terkait pengaturan arus lalu lintas, ketersediaan angkutan lebaran, kesiapan pos kesehatan di jalur mudik, hingga ketersediaan stok BBM dan listrik. Selain itu, kesiapan destinasi wisata juga menjadi perhatian utama mengingat meningkatnya jumlah wisatawan selama libur Lebaran.
Khofifah juga menyoroti potensi kepadatan lalu lintas akibat perubahan jadwal libur Lebaran yang kemungkinan dimajukan dari H-3 ke H-7 melalui kebijakan Work From Anywhere. Selain itu, ia mengingatkan bahwa peringatan Hari Raya Nyepi pada 28 Maret 2025 dapat berimbas pada kepadatan arus mudik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang menjadi jalur utama ke dan dari Bali.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, Pemprov Jatim telah menyiapkan berbagai moda transportasi, antara lain 6.637 armada bus, 90 trainset kereta api, 182 pesawat, 55 kapal laut, dan 296 trip penyeberangan.
Sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat, Pemprov Jatim kembali mengadakan program mudik gratis. Tahun ini, tersedia 120 bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang melayani 4.800 penumpang dengan rincian 70 bus untuk mudik dan 50 bus untuk arus balik. Sementara untuk antar kota dalam provinsi (AKDP), disiapkan 100 bus dengan total kapasitas 4.000 penumpang.
Di sektor transportasi laut, Pemprov Jatim menyediakan dua unit kapal untuk wilayah kepulauan, termasuk rute pelabuhan Jangkar-Raas PP, dengan kapasitas 3.500 penumpang dan 2.100 kendaraan roda dua. Selain itu, fasilitas khusus untuk mengangkut sepeda motor juga telah dipersiapkan guna memudahkan para pemudik.
“Mudik gratis tetap ada seperti tahun sebelumnya, termasuk layanan khusus untuk pengangkutan kendaraan roda dua. Kami juga pastikan masyarakat di wilayah kepulauan tetap mendapatkan layanan mudik yang nyaman,” jelas Khofifah.
Lebih lanjut, ia mengusulkan pemanfaatan masjid sebagai posko kesehatan bagi pemudik mandiri, yang akan dikoordinasikan dengan Kementerian Agama. “Masjid-masjid di jalur mudik bisa dijadikan posko alternatif, tentunya dengan izin dari Kementerian Agama. Ini perlu sinergi bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa Jawa Timur masuk dalam salah satu provinsi dengan pemudik terbanyak setelah Jawa Tengah. Tahun ini, jumlah pemudik di Pulau Jawa diperkirakan mencapai 81,6 juta orang atau 55,7 persen dari total pemudik nasional.
“Bagaimana kita mengantisipasi peningkatan arus mudik tahun ini menjadi fokus utama, mengingat Jatim adalah salah satu tujuan utama pemudik. Selain itu, kesiapan sarana dan prasarana, termasuk penyiapan rest area, menjadi prioritas agar keamanan dan kenyamanan pemudik terjamin,” ujar Dudy.
Dengan berbagai langkah persiapan yang telah dilakukan, baik Gubernur Khofifah maupun Menhub Dudy berharap arus mudik Lebaran 2025 di Jawa Timur dapat berjalan dengan aman, lancar, dan memberikan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin