KOTA BATU, RadarBangsa.co.id – Munculnya Media Center Smart City, sangat dibutuhkan oleh warga kota Batu, terutama pada Pemerintah kota Batu dan Pemerintahan desa yang ada di tiga Kecamatan ini. Tidak itu saja, Walikota Batu Dewanti Rumpoko juga rutin memantau keberadaan Smart City yang turut ambil bagian penting dalam menjalankan roda Pemerintahan di kota wisata Batu.
Dengan adanya Smart City, walikota sering kali melakukan teleconference dengan berbagai pihak terkait. Maka, impian dan Media Center Smart City menjadi bahan evaluasi. Sebab, dengan adanya Smart City diharapkan bisa mewujudkan impian 100 Smart City 2020,”harapanya.
Dewanti Rumpoko, akhirnya melakukan evaluasi sistem dan kinerja Smart City sejauhmana keaolitan dan top up operasional Dmart City selama ini. Mungkin banyak kekurangan dan kelemahan jaringan ataupun dari faktor-faktor lain agar smart City bisa makin kuat, serta bisa berguna secara maksimal dalam melayani masyarakat kota Batu di era IT dewasa ini.
Dengan hasil panel penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, maka di koya Batu ini, dengan adanya Smart City, menjadi pantauan langsung Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat PUPR, Bappenas dan Kantor staff Kepresidenan turut memantau jalanya evaluasi pada Kamis, (26/11/2020).
Dewanti Rumpoko memaparkan, bahwa masterplan payung hukum Smart City sudah ada. Maka, aktivitas Smart City Kota Batu sudah saatnya melakukan inovasi lebih maju dan profesional untuk kedepanya. Dikatakan,sistim kinerja maupun operasional Smart City butuh masukan bagaimana menyusun masterplan Smart City yang berperan penting dalam menentukan arah. Sebab, butuh kebijakan dan regulasi dalam program mendukung pembangunan terdapat enam dimensi yang akan dibangun,”papar Dewanti Rumpoko.
“Tujuanya Smart City bisa berkaitan satu dengan yang lain. Dan melahirkan program Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Hal ini agar bisa berdampak positif berimplementasi pada segala sektor di kota wisata ini.
“Selain itu, juga mempersiapkan 100 Smart City pada ujung 2020. Tentu, membutuhkan bimbingan pihak luar. Seperti Smart dari kabupaten atau kota lain yang dalam masterplan Smart City lebih unggul. Dan bertujuan Smart City Kota Dingin lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Serta lebih baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing desa wisata.
“Pada awal konsep Smart City ingin semua layanan pemerintah dapat lebih cepat dan tertangani dengan maksimal. Bisa berdampak langsung pada masyarakat. Sebab, menggunakan teknologi tinggi dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi secara nyata,”tutup Dewanti Rumpoko.
(Wan)