LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Desa Banyu Putih Lor, Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang Jawa Timur terus menekan angka stunting.
Menurut Kepala Desa Banyu Putih Lor, H. Fatoni, sebelumnya angka stunting di desanya yang ia pimpin ada sekitar 50 persen.
“Alhamdulillah, sekarang, dari 50 persen itu, sudah berkurang, dan pengurangan nya sudah sangat banyak sekali, dan Alhamdulillah untuk anak yang sifatnya kriteria stunting itu tidak ada sama sekali di desa saya,” papar orang nomor satu di Desa Banyu Putih Lor ini, ketika ditemui Radarbangsa.co.id di Pendopo Balai Desa nya, Selasa (27/6).
Dirinya mengupayakan, di tahun 2024 angka stunting di desanya bisa tuntas.
“Ya, insyaallah. Kita akan mengupayakan, karena di tahun 2024 Desa Banyu Putih Lor dimasukkan kriteria Desa mandiri”, ujarnya.
Dikatakannya, Hal tersebut tidak akan terwujud tanpa adanya kerja sama serta dukungan dari kader kader Posyandu yang ada di Desanya.
“Disini semua kader sangat mendukung dalam hal menekan angka stunting. Semua tim kader Posyandu ini bekerja dengan sukarela. Di kita ini tidak ada kata libur untuk posyandu ini”, lanjutnya kemudian.
Karena mereka beranggapan, keberhasil kita, adalah keberhasilan yang akan ditunjukan kepada umum, yang akan membuahkan hasil untuk desa Banyu Putih Lor.
Dengan adanya hal tersebut pihaknya berharap kepada semua masyarakat nya untuk sadar. Karena stunting itu penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses
terhadap makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin. “Jadi saya berharap agar masyarakat selalu hadir di kegiatan posyandu”, pintanya.
Disinggung bagaimana kalau seandainya ada masyarakat yang tidak mau hadir saat kegiatan posyandu. “Itu ada kriteria nya sendiri. Kriteria nya itu, kalau sifatnya sakit, itu dari tim kader Posyandu melakukan dor to dor, dan Bidan nya juga ikut turun untuk melakukan pemeriksaan. Dan kalau yang tidak sakit, tapi tidak hadir, maka para kader akan melakukan penjemputan. Karena ini memang sudah program dari pemerintah Kabupaten Lumajang”, terangnya.
“Yang pasti, di pemerintah desa Banyu Putih Lor ini kita bergerak bersama sama dengan kader kader Posyandu dan tim PKK. Selebihnya, ibu ketua tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa sangat antusias dan mendukung dengan adanya program stunting dari pemerintah Kabupaten,” papar Kades Banyu Putih Lor, H. Fatoni.