NARINGGUL, CIANJUR – RadarBangsa.co.id – Mewujudkan warga desa Wanasari Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat hidup lebih sejahtera dalam bidang perekonomian, apalagi dalam suasana pandemi covid-19 ini desa Wanasari di bawah kepemimpinan Upid Saripudin lakukan gerakan tanam kapolaga yang dilengkapi dengan perdes sehingga seluruh kepala keluarga di desa Wanasari ikut serta tanam kapolaga buat masadepan mereka
Kepada awak jurnalis, kamis (12/08/2021) di kediamannya “Kepala desa Wanasari Upid Saripudin menceritakan gerakan penanaman kapolaga yang di perdeskan tanpa di danai oleh desa atau pemerintah melainkan di laksanakan secara swadaya merupakan “gerakan kesadaran untuk merubah hidup dan penghidupan yang lebih baik dari sebelumnya”, apalagi saat ini harga juga sangat menjanjikan, sehingga masyarakat berlomba-lomba menanam dan merasa merugi jika tidak ikut menanam buat masa depan mereka.
“keuntungan menanam kapOlaga adalah cukup sekali tanam tetapi bisa panen berkali-kali. Sebab, kapulaga merupakan tanaman yang menpunyai umur cukup panjang sekitar 12-15 tahun dengan catatan kondisi dan perawatan yang baik.
Pada umumnya kapulaga dapat dipanen pada umur 3 tahun setelah penanaman. Sedangkan cara pemanenannya dapat dilakukan bergantung ada tidaknya buah kapulaga yang matang, jadi bisa disesuaikan dengan kondisi buah secara bertahap atau bisa dilakukan setiap 7 hari sekali.
“Harga jual kapolaga di desa kita ini sangat menjanjikan walaupun sempat terjadi penurunan harga, namun semangat masyarakat untuk menanam sangat tinggi dan kita apresiasi luar biasa.
“Alhamdulillah saat sekang ini peningkatan produktifitas sangat siknifikan sekali seiring perluasan tanaman kapolaga di desa kita telah melebihi daripada apa yang kita perkirakan sebelumnya, dan bahkan semakin bertambah lagi.
“Kami sangat optimis, Wanasari menjadi desa yang maju.
“Apalagi dalam kondisi pandemik Covid-19 ini para petani kapol khususnya masih bisa mambantu perekonomian masyarakat”.
Selain itu kata Upid, tanaman kapulaga ini dapat menjadi komoditas masyarakat dan pemerintah desa akan mendorong untuk dapat dikembangkan hingga dapat mensejahterakan masyarakat terutama para petani kapulaga, makanya di perdeskan walaupun kita tidak mengiringinya dengan bantuan modal usaha.
Selain itu menurut Upid, kapulaga memiliki siklus hidup yang panjang karena produksi buah setelah melewati panen pertama kegiatan panen dapat dilakukan 4 kali dalam setahun. Setiap tahun, jumlah buah yang di panen juga akan terus meningkat.
Diharapkan kedepanya para petani kapulaga (kapol) di desa Wanasari bisa lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan berbasis pedesaan,” pungkasnya.
(AE Nasution)