CIANJUR,RadarBangsa.co.id – Dengan adanya salah seorang staf desa yang menjelang pensiun (purna bakti), maka pihak pemerintah desa Saganten kecamatan Sindangbarang kabupaten Cianjur, Jawa barat, melakukan penjaringan calon staf secara terbuka untuk umum mengisi kekosongan staf desa tersebut. Dari mulai pendaftaran hingga tes wawancara, tes tertulis, tes wawasan tentang pemerintahan desa, agar nanti bila menduduki jabatan yang kosong dia nantinya memahami dan mampu menjalankan tugas sebagai mana mestinya.
Untuk para peserta dibuka secara umum dan bukan hanya untuk masyarakat desa Saganten saja, tetapi ada dari beberapa desa yang ada di kecamatan Sindangbarang. Karena sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku saat ini, siapapun diperbolehkan mendaftar, yang penting merupakan penduduk/warga negara Indonesia yang sudah dewasa, berkelakuan baik dan mengerti serta memahami kinerja sebagai perangkat desa.
Dalam penjaringan ini ada 8 peserta dan semuanya perempuan. Kenapa demikian, karena kebetulan salah satu staf desa yang akan menjelang pensiun itu merupakan staf desa perempuan .
Sekretaris desa Saganten Satun Nugraha mengatakan; “dalam penjaringan ini dilakukan dengan membentuk panitia agar dalam tes wawancara dan tes tertulis itu ada netralitas, sehingga tidak ada kecemburuan sosial, serta tidak adanya intervensi dari manapun. Untuk tim penguji dalam tes wawancara dan tes tertulis panitia terdiri dari unsur kepolisian, Koramil, tokoh masyarakat dan dari pihak kecamatan.
“Untuk memeriksa tes tertulis agar tidak ada kecemburuan dan biar adanya tranfaransi maka yang memeriksa hasil tes tertulis teman peserta, jadi peserta nomor satu diperiksa oleh nomor dua, dan nomor dua diperiksa oleh nomor satu. Begitu juga peserta yang lainnya. Ini tujuannya agar tidak ada kecemburuan terhadap panitia atau tim penguji. Dan hasilnya pun nanti di umumkan secara terbuka,” jelas sekdes di ruang kerjanya desa Saganten, kecamatan Sindangbarang, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat. Selasa (21/02/2023).
Dalam kesempatan yang sama, ketua BPD desa Saganten A. Mudrikah menyampaikan; “dengan adanya stap desa yang akan menjelang pensiun maka pihak BPD mendorong terhadap pemerintah desa (pemdes) Saganten untuk melakukan penjaringan dan penyeleksian calon staf desa penggati, dan alhamdulilah ada 8 peserta wanita yang ikut dalam penjaringan dan penyeleksian tersebut.
“Kenapa pesertanya cuma perempuan?, menurut ketua BPD kebetulan untuk perangkat desa sesuai dengan aturan harus ada keterwakilan perempuan sekitar tiga puluh persen. Dan pas banget staf desa yang mau pensiun itu seorang perempuan, maka gantinya pun harus perempuan juga,” imbuhnya.