LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Demi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dari eks pekerja pabrik rokok yang dimasukkan ke dalam data pencari kerja (pencaker) dan yang sudah mempunyai Kartu Kuning (kartu Siap Kerja), Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Lumajang Jawa Timur gelar pelatihan berbasis kompetensi.
Menurut Kepala Disnaker Kabupaten Lumajang, dr Rosyidah, kepada sejumlah media, Kamis (13/10) menerangkan, jika pihaknya ingin memberikan pelatihan, yang bukan hanya sekedar pelatihan semata, namun yang mempunyai basis sertifikasi.
SDM itu, lanjut dr Rosyidah, sangat menentukan proses berhasilnya kinerja suatu organisasi atau perusahaan. Maka dari itu, pengembangan SDM, bertujuan untuk lebih memudahkan terwujudnya tujuan organisasi atau perusahaan, sebab berkualitasnya SDM dianggap mampu dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pegawai atau karyawan di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
“Pentingnya pelatihan dan pengembangan SDM kali ini, diharapkan masyarakat yang mengikuti pelatihan ini, mampu melakukan pekerjaannya atau memiliki kapabilitas sesuai kebutuhan kompetensi, hal ini juga berdampak pada penilaian masyarakat sebagai pelanggan,” ungkapnya, Kamis (13/10)
Untuk itulah, menurut Kadisnaker Kabupaten Lumajang, pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kapabilitas setiap peserta dapat mengikuti dengan maksimal, melalui pelatihan dan pengembangan berdasarkan kompetensi teknik dan non yang dimiliki oleh peserta.
“Makanya jangan sampai peserta tertinggal materinya, kalau bisa benar-benar diikuti hingga tuntas, sebab sangat rugi jika terlewati materinya, sebab ini kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang ber-Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), harus dimanfaatkan betul,” paparnya lagi.
Sebab dengan SKKNI para peserta nantinya memiliki rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan.
“Kami menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCBHT) Tahun 2022 sebesar Rp 1,49 milyar untuk 5 paket pelatihan ini, yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Jember dan BNSP,” tambahnya.
Sementara itu, staf Disnaker Kabupaten Lumajang, Hana, yang menanggani pelatihan tersebut, kepada media ini juga menambahkan jika pelatihan itu peningkatan kompetensi pekerja terkait dengan produktivitas kerja.
“Pelatihan yang dilakukan ada 2 paket pelatihan tata boga atau pengolahan makanan, paket pelatihan otomotif ada 2 paket dan satu paket pelatihan untuk menjahit,” terangnya menirukan apa yang disampaikan Kadisnaker.