SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meninjau Posko Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (19/12).
Dalam kunjungan tersebut, Pj. Gubernur Adhy berkesempatan meninjau langsung pesawat Cessna Karavan 208B dengan nomor registrasi PK-SNN yang digunakan untuk operasi OMC di Base Ops Lanudal Juanda. Ia juga mengecek persediaan satu ton garam dapur (NaCl) dan kalsium klorida (CaCl2) yang digunakan oleh Tim OMC untuk penyemaian awan.
“Kami dari pemerintah terus memaksimalkan mitigasi bencana dan langkah preventif. Salah satunya melalui Operasi Modifikasi Cuaca ini sebagai upaya penanganan darurat bencana hidrometeorologi. Di Jatim, OMC hanya dilakukan di wilayah yang telah mengalami banjir atau berpotensi mengalaminya,” jelas Pj. Gubernur Adhy.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan di seluruh wilayah, terutama pada musim penghujan. “Untuk daerah lain, saya meminta agar kesiapsiagaan terus ditingkatkan, terutama di masa-masa hujan seperti ini,” tambahnya.
Pj. Gubernur Adhy menjelaskan bahwa OMC dilakukan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan banjir. Operasi ini sejalan dengan arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dalam Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Gedung Grahadi, Selasa (17/12).
Di Jawa Timur, OMC telah dimulai sejak Rabu (18/12) malam sekitar pukul 20.50 WIB dan dijadwalkan berlangsung hingga 22 Desember. Operasi ini menggunakan pesawat Cessna Karavan 208B untuk menyemai garam pada awan yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.
“Alhamdulillah, sistem kesiapsiagaan di Jawa Timur sudah baik, termasuk peran relawan. Dengan tambahan OMC ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah rawan bencana,” ujar Adhy.
Menurut data BPBD Jawa Timur, hingga Kamis (19/12), OMC telah dilakukan dalam tiga sortie, dengan durasi setiap sortie sekitar 1,5 hingga 2 jam. BPBD juga memberikan dukungan logistik berupa susu, tambahan gizi, dan roti untuk mendukung pelaksanaan operasi.
Di sisi lain, BMKG menyampaikan ramalan cuaca beberapa hari ke depan kepada Pj. Gubernur. Diperkirakan, pada 20-21 Desember, sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur akan dilanda hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain Kota Blitar, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Gresik, Bojonegoro, Lumajang, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Tuban, Sidoarjo, Pamekasan, dan Sumenep.
“Prediksi BMKG ini sangat bermanfaat. Saya mengapresiasi kinerja BMKG dan BPBD Jatim yang telah proaktif mengidentifikasi serta menangani masalah dalam waktu cepat. Ini adalah langkah luar biasa,” tutup Adhy.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin