SINGAPURA, RadarBangsa.co.id – UOB terus membantu berbagai perusahaan Singapura memanfaatkan peluang usaha di perekonomian ASEAN yang bernilai US$3 triliun[1]. UOB pada hari ini menandatangani Kontrak Kemitraan Strategis dengan Singapore Business Federation (SBF) sebagai mitra keuangan resmi dalam inisiatif “GlobalConnect@SBF Strategic Partnerships”[2].
Kolaborasi ini memadukan keunggulan UOB dan SBF dalam memfasilitasi berbagai perusahaan Singapura, termasuk lebih dari 27.000 anggota SBF, untuk memanfaatkan peluang-peluang di ASEAN, khususnya di Indonesia, Thailand, dan Vietnam. ASEAN menawarkan proposisi menarik bagi kalangan perusahaan yang ingin berkembang. Lebih lagi, kawasan ini diperkirakan menjadi perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2050[3]. Sejumlah pakta perdagangan, seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, juga diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan ASEAN.
Wee Ee Cheong, Deputy Chairman & Chief Executive Officer, UOB, mengatakan, “Setelah mengatasi momen tersulit dari pandemi Covid-19, berbagai perusahaan kini ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan dan ekspansi. Salah satu peluang paling menarik hadir di wilayah yang dijangkau dengan baik oleh UOB—ASEAN, memiliki ekonomi yang berkembang pesat dan berpotensi besar.
Di UOB, kami telah lama menyadari keunggulan dan keistimewaan kawasan ini dalam jangka panjang, serta lanskap ekonomi yang beraneka ragam. Foreign Direct Investment (FDI) Advisory Unit UOB, terbentuk pada 2011, telah membantu lebih dari 3.500 perusahaan untuk berekspansi di ASEAN. Kini, melalui kemitraan dengan SBF, kami akan membantu sektor usaha yang terhubung dan dinamis, serta melibatkan semakin banyak perusahaan untuk berkembang dan bertumbuh.”
Darius Lim, Assistant Chief Executive Officer, SBF, mengatakan, “Jaringan dan jangkauan luas UOB di ASEAN akan melengkapi inisiatif GlobalConnect@SBF dalam memfasilitasi berbagai perusahaan Singapura yang ingin merambah kawasan tersebut. Dengan dukungan bank asal Singapura yang terdepan dan terpercaya, berbagai perusahaan kelak mampu menjajaki lanskap bisnis dengan lebih baik di setiap pasar, mengembangkan jaringan lokal, serta mengakses peluang-peluang perdagangan dan investasi yang lebih besar.”
FDI Advisory Unit UOB membantu kalangan perusahaan yang ingin merambah pasar ASEAN. Dukungan ini tersedia melalui analisis pasar yang mendalam, dan akses terhadap ekosistem mitra UOB yang terdiri atas sejumlah instansi pemerintah regional, serta asosiasi perdagangan dan bisnis.
Analisis dan akses tersebut berperan penting bagi perusahaan-perusahaan yang menjajaki ekspansi ke luar negeri, seperti yang tercantum dalam studi terbaru dari UOB. Menurut UOB SME Outlook 2021 Study[4], kurangnya pengetahuan tentang pasar lokal dan sulitnya menemukan mitra yang tepat merupakan dua hambatan terbesar yang dihadapi berbagai perusahaan Singapura ketika merambah pasar luar negeri.
Melalui FDI Centre UOB[5] yang tersebar di ASEAN dan Singapore Enterprise Centre SBF, kalangan perusahaan dapat memperoleh bantuan secara langsung dari kedua lembaga ini. UOB turut menyediakan bantuan keuangan dan membantu digitalisasi berbagai perusahaan tersebut, serta mempercepat penggunaan teknologi dengan menyediakan rangkaian lengkap solusi digitalnya.
Lebih lagi, kedua pihak akan membagikan informasi dan sumber daya dengan kalangan perusahaan Singapura lewat sejumlah sarana seperti webinar. Sarana-sarana ini tersedia secara gratis bagi para anggota SBF agar mereka bisa mengenali lingkungan operasional ASEAN yang beraneka ragam, serta menemukan peluang-peluang bisnis.
Salah satu perusahaan yang didukung UOB untuk berekspansi ke luar negeri adalah Dou Yee Group, sebuah perusahaan manufaktur yang berkantor pusat di Singapura, dan telah menjangkau 26 pasar, termasuk Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, dan Vietnam.
Saat memperluas aktivitas manufakturnya ke Vietnam, Dou Yee memanfaatkan pengetahuan pasar dan sejumlah solusi keuangan UOB yang dibuat secara khusus. UOB akan terus membantu Duo Yee untuk mencari calon-calon pembeli, pemasok, dan distributor dalam rantai nilai industri, serta menghubungkannya dengan berbagai peluang yang muncul dari upaya berkelanjutan ASEAN.
UOB telah memberikan pemahaman tentang bagaimana perusahaan dapat berkontribusi dan memanfaatkan masa depan yang berkelanjutan. Di saat bersamaan, UOB juga menyediakan solusi-solusi keuangan yang relevan dengan tujuan tersebut.
Langkah ini termasuk pembiayaan berkelanjutan yang ditawarkan UOB dalam sejumlah kerangka kerja, seperti “UOB Smart City Sustainable Finance Framework”[6], “UOB Real Estate Sustainable Finance Framework”[7], dan “UOB Green Circular Economy Framework”[8]. Sejumlah kerangka kerja ini mempermudah kalangan perusahaan untuk mengajukan pinjaman yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan atau ramah lingkungan. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan bisnis secara bertanggung jawab.
(RB)