PAPUA BARAT-SORONG, RadarBangsa.co.id – Penyampaian Oleh Dr.Muhammad Ali.MM,.MH sebagai Rektoy Universitas Muhammadiyah Sorong ( UMS) bahwa tantangan yang dihadapi setiap perguruan tinggi baik dalam ilmu pengetahuan maupun menghasilkan lulusan, semakin hari semakin berat. Karena tidak hanya dihadirkan oleh dinamika ilmu pengetahuan atau makin ketatnya penerimaan market terhadap lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi tersebut.
Sorong/25 Agustus/2020
Rajab Lestaluhu.SH,.MH Melainkan tantangan yang lahir dari kompetisi perguruan tinggi sendiri guna menjadi lembaga pendidikan terbaik.
Ia melanjutkan, tantangan tersebut mengharuskan setiap perguruan tinggi mencari inovasi untuk mengatasinya, Universitas Muhammadiyah Sorong terus berikhtiar menjadi perguruan tinggi yang memiliki marwah dalam pengembangan tradisi kajian keilmuan dengan di landasi nilai nilai ke-Islaman dan kemuhammadiyaan
“Kepada saudara–saudara yang hari ini di wisuda, saya ingin mengingatkan bahwa bangsa Indonesia telah menunggu karya-karya inovatif saudara , sebagai alumni Ums-sorong saudara harus mampu bersaing dalam tatanan global, untuk itu anda harus tetap belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama menempuh pendidikan dikampus UMS Sorong” ungkapnya.
Pada kesempatan yang di berikan Dr.Muhammad Ali.MM.,MH Hamid, mengucapkan selamat dan sukses kepada lulusan alumni Universitas Muhammadiyah Sorong yang telah diwisuda hari ini. Karena Posisi sekarang masih dalam Pemdemic Civid 19 Tetapi Pemerintah Daerah telah memberikan Izin untuk bagaimana Mahasiswa untuk bisa di selesaikan Wisudawan dan Wisudawati dari sisi jumlah mahasiswa yang berkisar 644 . Hal ini menunjukan UMS Sorong memiliki kampus yang berkualifikasi besar.
“Tantangan saudara yang diwisuda semakin berat, revolusi industri 4.0 menjadikan saudara harus meningkatkan kemampuan mengakses teknologi. Karena semua akses dunia pekerjaan melalui teknologi” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini banyak sudah lapangan kerja sudah terisi dengan chip teknologi yang sudah tersedia saat ini. Hal ini menjadikan tenaga manusia mulai tergusur dengan sendirinya. Oleh karena itu Rektor UMS SORONG harus selalu peduli dengan pengembangan sumber daya manusia terkhusus dosen, karena dalam PTM sendiri memiliki dosen bergelar doktor dan S2 yang berasal dari Luar Jawa, Makasar dan Universitas Pattimura Ambon.
(E.Rahakbauw)