WOOW…4 Calon Direktur PDAM Bantaeng di Cecar Sejumlah Masukan

- Redaksi

Sabtu, 4 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Empat calon Direktur PDAM Bantaeng kompak menghadiri diskusi publik yang digelar Balang Institute,

Empat calon Direktur PDAM Bantaeng kompak menghadiri diskusi publik yang digelar Balang Institute,

BANTAENG, RadarBangsa.co.id – Empat calon Direktur PDAM Bantaeng kompak menghadiri diskusi publik yang digelar Balang Institute, sebuah lembaga yang intens mengawal dan menyuarakan berbagai keluhan masyarakat. Diskusi ini digelar di area terbuka markas Balang Institute jalan Bolu kelurahan Letta Kabupaten Bantaeng, Jumat (3/01/2020) malam.

Diskusi publik mengusung tema “Akses Air Minum yang Merata dan Aman Tanggungjawab siapa?”, dipandu moderator Rahman Ramlan dengan menghadirkan Empat calon direktur PDAM yakni, Nurfajri, Adisiwa, Jabal Arafah dan Andriani Abdullah.

Adam Kurniawan presiden Balang Institute selaku Inisiator kegiatan ini sangat berharap diskusi ini dapat melahirkan sebuah catatan yang akan menjadi solusi terkait persoalan air di Bantaeng agar masyarakat tidak lagi berteriak kesulitan memperoleh air bersih.

Diskusi ini cukup mengundang perhatian masyarakat aktivis serta media dan LSM di daerah ini . Diskusi berlangsung cukup menarik, malah empat calon direktur itu terkesan diadili oleh puluhan peserta yang nyaris secara bergantian meminta keempatnya dapat berkomitmen melakukan penyehatan terhadap perusahaan plat merah itu bila salah seorang dari mereka dipilih Bupati menjadi direktur PDAM Bantaeng.

Keempat calon direktur PDAM itu secara umum menyatakan kesiapannya jika diamanahkan sebagai top leader di perusahaan pengelola air bersih tersebut.

Namun tentunya mereka memiliki masing-masing konsep dan strategi untuk melakukan penyehatan dan percepatan agar perusahaan itu dapat selangkah lebih maju.

Calon Direktur PDAM mewakili kaum perempuan, Andriani Abdullah, berupaya memperbaiki kinerja perusahaan dengan memanfaatkan penyertaan modal yang bersumber dari anggaran APBD tahun 2020.

“Kalau diamanahkan jadi direktur PDAM, dana penyertaan modal itu akan digunakan membiayai segala keperluan PDAM dan rehabilitasi pipa yang sudah tak layak pakai,” sebutnya.

Sedangkan Juju Nurfajri, lebih fokus untuk merancang regulasi yang bertujuan menentukan arah dan kebijakan perusahaan agar kinerja karyawan PDAM dapat lebih baik.

Meskipun Juju mengakui, kurang paham terkait persoalan secara teknis di lapangan, tapi jika diberi kepercayaan, dirinya siap mengemban amanah menjadi Direktur PDAM.

Lain halnya Jabal Arafah, dia dengan gaya guyon mengaku lebih degdegan berada di arena diskusi ketimbang menghadapi para penguji PDAM.

Jabal berjanji segera memperbaiki managemen perusahaan, terutama sistim yang berlaku di internal perusahaan harus diperbaiki. Setelah itu baru melangkah ke urusan pekerjaan teknis jaringan dan distribusi air.

“Insya Allah jika dipercaya, saya akan membawa PDAM menjadi perusahaan lebih ke arah bisnis agar dapat menguntungkan dari sisi pendapatan,” jelas Jabal

Sedangkan calon Direktur satu ini, Adisiwa Kr. Susi yang sudah 35 tahun menjadi karyawan PDAM Bantaeng, mengakui sumber air baku di Bantaeng cukup besar. Begitu juga dengan jaringan perpipaan yang di bangun sejak lebih 30 tahun lalu, juga tidak ada masalah.

“Itu karena perusahaan yang memproduksi pipa tersebut menggaransi produknya hingga 100 tahun. Hanya ada di beberapa titik perlu pembenahan karena saya tau persis dimana letak jaringan yang perlu dibenahi,” ungkap Adisiwa.

Larutnya dalam diskusi tersebut salah satu pendamping PAMSIMAS Rahman memaparkan seperti apa regulasi dan tehnis sehingga program ini hadir. Menurut program PAMSIMAS ini hadir bukan tandingan PDAM tapi membantu kebutuhan masyarakat pinggiran demi kebutuhan air bersih yang layak komsumsi.

Program ini hadir hanya itu meminimalisir masyarakat pinggiran yang membutuhkan air bersih.jadi menurut saya ini bukan tandingan dari PDAM,”Ungkap Rahman.

Rahman juga menyebutkan terkait adanya pungutan terhadap warga, itu adalah untuk pembelian meteran yang masuk dirumah warga.

“Jika memang ada tarif yang dipungut itu adalah bagian dari penunjang.Akan tetapi berdasarkan hasil kesepakatan dan itu jelas ada berita acaranya,” Jelasnya. (AL)

Berita Terkait

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru
Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir
Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas
Paslon Ghofur-Firosya Putuskan Mencabut Permohonan PHPU Lamongan 2024 di MK
Bupati Dico Targetkan Peresmian GOR Kebondalem Kendal, Sebelum Akhir Masa Jabatan
BPNT Januari 2025 Cair, Berikut Informasi dan Cara Cek Penerimanya 
Suliono Terima SK, Pimpin DPC GRIB Jaya Kota Batu
Bupati Lamongan : Petani Lamongan Siap Mensukseskan Swasembada Pangan 2025
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:48 WIB

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:20 WIB

Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:33 WIB

Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas

Kamis, 9 Januari 2025 - 17:19 WIB

Paslon Ghofur-Firosya Putuskan Mencabut Permohonan PHPU Lamongan 2024 di MK

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:00 WIB

Bupati Dico Targetkan Peresmian GOR Kebondalem Kendal, Sebelum Akhir Masa Jabatan

Berita Terbaru

Loging E-kinerja (IST)

Politik - Pemerintahan

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru

Kamis, 9 Jan 2025 - 19:48 WIB

Ruas Jalan terendam banjir (Dok foto Antara)

Peristiwa

Tiga Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam Banjir

Kamis, 9 Jan 2025 - 19:39 WIB