LAMONGAN, RadarBangsa.co.id — Bagi Alma Zafirah, taekwondo bukan sekadar olahraga bela diri. Bagi remaja asal Perumahan Graha Indah, Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Lamongan ini, taekwondo adalah jalan hidup yang menuntun disiplin, keberanian, dan mental juara. Dari sekadar mencoba pada 2019, kini namanya harum hingga ke panggung internasional.
Alma mulai mengenal taekwondo saat duduk di bangku SMP. Saat itu, ia hanya ingin mencoba hal baru. Namun, setelah dua tahun berlatih rutin, semangat bertanding tumbuh dalam dirinya.
“Kalau saya sendiri, menggeluti taekwondo ini lebih menantang dan benar-benar menguji kemampuan diri,” ujar siswi SMA kelas 2 itu.
Ia mengakui, pertandingan pertamanya menjadi pengalaman penuh tekanan. Rasa gugup sempat membuatnya hampir kehilangan fokus di arena. Namun, Alma punya cara unik untuk menenangkan diri.
“Biasanya saya dengarkan musik happy sebelum tanding, terus lihat pemandangan di luar arena supaya lebih rileks,” tuturnya sambil tersenyum.
Seiring waktu, rasa takut itu berubah menjadi keberanian. Alma belajar membaca gerak lawan dan memaksimalkan teknik andalannya, yaitu tendangan aborigin tendangan melingkar cepat yang sulit diantisipasi. “Tendangan itu penting banget buat nambah poin. Sasaran utama kepala, supaya nilai cepat naik,” jelasnya.
Dalam ajang MBW International Taekwondo Championship 2024 di Kajang, Malaysia, Alma sukses merebut juara tiga di kategori under-59 junior putri. Ia bahkan melanjutkan perjuangan ke Thailand untuk ajang The 7th Heroes Taekwondo International Championship, di mana ia kembali naik podium dengan menyabet juara dua.
“Pertandingan di Malaysia sempat bikin tangan kiri saya cedera waktu menangkis serangan atlet India. Tapi saya tetap lanjut bertanding di Thailand,” katanya dengan bangga.
Bukan hanya di kancah luar negeri, Alma juga telah menorehkan deretan prestasi nasional. Di antaranya Kapolri Cup 3 Speed Kicking Putri 2021 (juara 3) dan Taekwondo Kemenpora Cup Magelang 2023 (juara 3 under-55 cadet putri). Ia juga tampil gemilang dalam Yogyakarta International Taekwondo Open 2023 dan Panglima TNI Cup 2025, masing-masing meraih juara tiga.
Untuk menjaga performanya, Alma sangat disiplin terhadap pola hidup. Ia rutin lari pagi dan sore setiap hari selama satu jam. “Fisik itu paling penting. Kalau lemah, jangan harap bisa menang,” ujarnya tegas. Pola makannya pun ketat: tidak minum air dingin dan menghindari makanan berminyak menjelang pertandingan.
Alma juga menyadari bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh fisik, tetapi juga mental. Ia menilai, lawan paling tangguh yang pernah dihadapinya berasal dari India.
“Mereka kuat dan cepat, tapi saya selalu percaya bisa menang kalau fokus dan terus menyerang,” katanya.
Kini, Alma bercita-cita membawa nama Lamongan lebih jauh lagi di ajang internasional. Ia ingin suatu saat menjadi atlet nasional dan berlaga di level dunia.
“Kalau sudah di arena, jangan takut. Serang terus dan nikmati pertandingannya,” pungkasnya penuh semangat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin