Anggota DPD RI Lia Istifhama: Demokrasi Harus Sehat, Jangan Tercoreng Aksi 3 September

- Redaksi

Sabtu, 23 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, saat menghadiri rapat bersama sejumlah stakeholder di Surabaya. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, saat menghadiri rapat bersama sejumlah stakeholder di Surabaya. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Dinamika politik di Jawa Timur kembali menjadi sorotan jelang rencana aksi pada 3 September 2025. Anggota DPD RI Lia Istifhama mengingatkan agar demokrasi dijaga tetap sehat, tanpa harus diwarnai tindakan yang justru merusak citra bangsa.

Menurut Lia, yang akrab disapa Ning Lia, demokrasi memang memberi ruang kebebasan, tetapi kebebasan itu selalu memiliki koridor hukum dan etika.

“Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 menjamin kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat. Namun, kebebasan itu tidak boleh dimaknai absolut. Demokrasi yang sehat selalu membutuhkan koridor hukum, etika, dan tanggung jawab moral,” tegasnya, Sabtu (23/8/2025).

Ia menilai aksi yang bersifat inkonstitusional justru berpotensi menimbulkan keresahan sosial dan menjadi preseden buruk, terutama bagi generasi muda.

“Jika dilanggar, itu bisa merampas hak orang lain untuk hidup damai. Pasal 9 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM menegaskan setiap orang berhak hidup tenteram. Aksi yang mengganggu kondusivitas bisa dikategorikan pelanggaran HAM,” jelas Ning Lia.

Lebih jauh, Lia menyinggung kondisi Indonesia yang kini berada pada momentum penting di kancah global. Program Go to Global yang digagas Presiden Prabowo, termasuk kerjasama strategis seperti EU CEPA, menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu pusat perdagangan internasional.

“Momentum emas ini jangan sampai tercoreng oleh aksi-aksi yang tidak konstruktif. Justru kita harus menjaga stabilitas agar capaian bangsa tidak terganggu,” ujarnya.

Meski demikian, Lia tidak menutup ruang bagi ekspresi publik. Ia mengakui demonstrasi adalah bagian wajar dari demokrasi, selama tuntutannya jelas, jalurnya konstitusional, dan orientasinya solutif.

“Demonstrasi yang sehat itu normal. Tapi jangan menuntut hal-hal imajinatif yang menyesatkan dan tidak menyentuh akar persoalan rakyat,” imbuhnya.

Senator asal Jawa Timur itu juga mengingatkan bahwa sejarah perjuangan bangsa tidak pernah dibangun dengan anarkisme, melainkan lewat langkah terarah dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan.

“Perjuangan kita selalu penuh pengorbanan dan menjunjung tinggi martabat bangsa. Itu yang harus diwariskan kepada generasi penerus,” katanya.

Ia menambahkan, di era digital tantangan semakin berat karena derasnya arus informasi di media sosial. Orang tua dan tokoh masyarakat, kata Lia, dituntut menjadi teladan agar generasi muda tidak mudah terprovokasi.

“Tugas kita adalah mendidik anak-anak agar tidak terjebak pada aksi kontraproduktif. Era medsos ini rawan potongan informasi yang menyesatkan. Karena itu, bijak bermedia menjadi kunci,” pesan Ning Lia.

Menutup pernyataannya, Lia menekankan bahwa demokrasi bukan hanya soal kebebasan, tetapi juga tanggung jawab.

“Menjadi warga negara yang baik berarti menjaga ruang publik tetap sehat, damai, dan produktif. Aksi 3 September seharusnya menjadi momentum introspeksi: apakah kita mendidik generasi, atau justru memberi teladan yang keliru,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Pemkab Madiun Gelar BST di Nampu, Serap Aspirasi dan Perkuat Gotong Royong Warga
Hadapi Tantangan Fiskal 2026, Ipuk Fiestiandani Dorong Birokrasi Banyuwangi Lebih Gesit dan Inovatif
Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Anak Sholeh, 500 Siswa Tunjukkan Bakat Religi
BPS Semarang Gelar Sosialisasi Sensus Ekonomi, Pelaku Usaha Diminta Terbuka
Lamongan Kembali Ukir Prestasi, Yuhronur Efendi Terima Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan
Ning Lia Istifhama Anggota DPD RI Dorong Mahasiswa UINSA Tembus Dunia Global, Kampus Jadi Ruang Tumbuh Karakter
Gelombang Dukungan untuk Lirboyo Usai Tagar #BoikotTrans7, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama : Kekuatan Sosial Santri Nyata
Bupati dan Wabup Madiun Resmikan BST Nampu, DKPP Dorong Perbaikan Gizi Anak Lewat Susu dan Telur

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Pemkab Madiun Gelar BST di Nampu, Serap Aspirasi dan Perkuat Gotong Royong Warga

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Hadapi Tantangan Fiskal 2026, Ipuk Fiestiandani Dorong Birokrasi Banyuwangi Lebih Gesit dan Inovatif

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:04 WIB

Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Anak Sholeh, 500 Siswa Tunjukkan Bakat Religi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:56 WIB

Lamongan Kembali Ukir Prestasi, Yuhronur Efendi Terima Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:32 WIB

Ning Lia Istifhama Anggota DPD RI Dorong Mahasiswa UINSA Tembus Dunia Global, Kampus Jadi Ruang Tumbuh Karakter

Berita Terbaru

Bupati Madiun H. Hari Wuryanto dan Wakil Bupati dr. Purnomo Hadi (tengah) berfoto bersama Forkopimda dan jajaran OPD usai kegiatan kerja bakti membangun rumah layak huni dalam rangka Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Selasa (15/10/2025). (Foto: Dok. Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pemkab Madiun Gelar BST di Nampu, Serap Aspirasi dan Perkuat Gotong Royong Warga

Kamis, 16 Okt 2025 - 09:00 WIB