BLITAR, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial dan zakat produktif senilai Rp 5,7 miliar bagi masyarakat rentan di Kabupaten Blitar. Bantuan ini diharapkan menjadi penguat sosial ekonomi sekaligus pendorong kemandirian warga.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai Rp 5,7 miliar kepada masyarakat Kabupaten Blitar. Penyaluran bantuan tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Blitar, Selasa (26/8), dengan dihadiri jajaran Forkopimda serta perangkat daerah.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menegaskan bahwa bansos dan zakat produktif merupakan instrumen penting untuk menjaga ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat. “Alhamdulillah, bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Semoga dapat menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat Blitar,” ujarnya.
Jenis bantuan yang disalurkan cukup beragam, mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, bantuan KIP Eks PPKS Jawara, hingga BLT bagi buruh pabrik rokok. Selain itu, gubernur juga menyerahkan zakat produktif untuk pedagang ultra mikro serta tali asih bagi pilar-pilar sosial dan BUMDesa.
Khofifah menekankan agar seluruh penerima menggunakan bansos secara tepat sasaran. Ia mengingatkan adanya temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menunjukkan sebagian bansos di Jawa Timur justru dipakai untuk judi online. “PPATK menyebut ada lebih dari 9 ribu penerima manfaat yang bansosnya terindikasi digunakan untuk judol dengan nilai sekitar Rp 53 miliar. Tolong, jangan sampai bansos dipakai untuk hal yang tidak bermanfaat, apalagi judi online,” tegasnya.
Gubernur juga mengapresiasi kerja sama Forkopimda dan pilar-pilar sosial yang menjadi ujung tombak dalam menjangkau masyarakat paling rentan. Menurutnya, peran mereka krusial terutama menjelang pelaksanaan sensus oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada September mendatang yang akan menentukan data kesejahteraan dan tingkat kemiskinan.
“Saya minta seluruh jajaran mendukung proses sensus ini. Pertanyaan BPS sederhana, seperti apa lauk yang dimakan seminggu terakhir, tetapi sangat menentukan dalam pemetaan kesejahteraan,” jelasnya.
Khofifah menambahkan, percepatan pengentasan kemiskinan memerlukan kolaborasi lintas sektor. Bansos dan zakat produktif, kata dia, tidak hanya menjadi bentuk kepedulian, tetapi juga upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. “Kita harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan saling berbagi. Harapannya bisa mempercepat penurunan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, serta mendukung tumbuhnya kewirausahaan,” ujarnya.
Bupati Blitar Rijanto menyambut baik penyaluran bantuan tersebut. Ia menyebut dukungan dari Pemprov Jatim menjadi bagian penting dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan di daerahnya. “Kegiatan bansos ini sangat strategis dan bermanfaat bagi penerima. Pemkab Blitar melalui Catur Dharma berkomitmen mengentaskan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Blitar,” tuturnya.
Selain menyerahkan bansos, Khofifah juga membagikan paket sembako dan bendera kepada 68 tukang becak yang mangkal di sekitar pendopo. Kehadiran mereka, menurut gubernur, melengkapi semangat kebersamaan dalam acara tersebut.
“Semoga bansos ini benar-benar menjadi manfaat dan tabungan sosial ekonomi, agar warga Blitar semakin sejahtera dan siap menghadapi tantangan ke depan,” pungkas Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin