LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pasien Covid-19 di Lamongan beberapa hari terakhir ini terus mengalami penurunan. Angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD dr Soegiri Lamongan juga terlihat menurun.
Humas RSUD dr Soegiri Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo mengatakan, saat ini pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr. Soegiri Lamongan mengalami penurunan yang sangat signifikan.
“Turun drastis, angka penurunan pasien Covid-19 tersebut merupakan dampak positif adanya pemberlakuan PPKM Darurat oleh pemerintah,” ujar Budi Wignyo Siswoyo, Sabtu (14/08).
Dia menjelaskan, sehari setelah ditetapkan PPKM Darurat pada tanggal 19 Juli 2021 bulan lalu, angka pasien Covid-19 di RSUD dr Soegiri masih tinggi. Jumlahnya mencapai 186 pasien, dengan catatan Bed Occupancy Rate (BOR) 61,9 persen.
“Lalu sepekan kemudian, kunjungan pasiennya mulai menurun. Tercatat pada pekan kedua diberlakukannya PPKM Darurat, ada sejumlah 151 pasien dengan BOR 49,66 persen,” tandasnya.
Selanjutnya, sambung Budi, pada tanggal 2 Agustus 2021 kemarin, jumlah pasien Covid-19 juga terlihat sudah menurun, dari yang sebelumnya 151 pasien, menjadi 142 pasien dengan BOR 46,94 persen.
“Data update sampai dengan tanggal 14 Agustus hari ini, jumlah pasien di RSUD dr Soegiri Lamongan juga kian menurun, tercatat ada 64 pasien dengan BOR 21,77 persen,” ucapnya.
Menurut dia, turunnya BOR ruang isolasi di RSUD Soegiri tidak lain karena kerja sama semua pihak. Mulai dari seluruh tenaga kesehatan dan semangat para pasien untuk bisa sembuh melawan Covid-19.
Lebih lanjut Budi mengatakan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama ini, juga berkontribusi terhadap angka penurunan kasus Covid-19.
“Sangat efektif. Alhamdulillah saat ini kasusnya semakin menurun, semoga secepatnya pandemi ini segera berakhir, supaya kita bisa beraktivitas seperti sedia kala,” tutur Budi.
Dia berpesan, kepada masyarakat agar selalu menjaga protokol kesehatan yang berlaku, dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas.
(Ard/Zainul)
