SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kota Semarang mendorong penguatan budaya data dalam setiap langkah pembangunan. Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, saat membuka Sosialisasi Kegiatan Statistik Tahun 2025 yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang di Openaire Resto, Marina, Semarang Barat, Rabu (15/10/2025).
Sosialisasi yang menyasar pelaku usaha di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut menjadi bagian dari persiapan Sensus Ekonomi 2025, yang akan digunakan untuk memetakan potensi dan struktur ekonomi di tiap wilayah.
Iswar menegaskan, kegiatan statistik yang dilakukan BPS memiliki arti penting bagi arah kebijakan pembangunan kota. “Ini kesempatan besar bagi Kota Semarang. Data yang disampaikan ke BPS akan menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan pembangunan ke depan,” ujarnya.
Menurut Iswar, Semarang memiliki peluang besar menjadi salah satu kota ekonomi utama di Indonesia. Letaknya yang strategis di tengah Pulau Jawa menjadikan Semarang simpul pergerakan masyarakat dan logistik.
Ia menambahkan, rampungnya sejumlah proyek infrastruktur seperti tol Bawen–Yogyakarta dan Solo–Yogyakarta akan memperkuat posisi Semarang sebagai segitiga emas ekonomi di Jawa bagian tengah.
“Kita punya bandara, pelabuhan, dan stasiun. Kini sudah ada penerbangan Semarang–Kuala Lumpur, bulan November nanti Semarang–Singapura, dan Januari depan Semarang–China. Ketika IKN sudah aktif, jalur logistik dari Semarang akan memberi dampak luar biasa bagi perekonomian daerah maupun nasional,” kata Iswar.
Lebih lanjut, ia menyebut visi pembangunan yang diusung bersama Wali Kota Agustina adalah menjadikan Semarang sebagai kota maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusif. Untuk mewujudkannya, Pemkot berkomitmen menjadikan data sebagai budaya.
“Membangun kota bukan sekadar membuka lapangan kerja. Untuk berlari kencang, kita butuh data yang akurat dari masyarakat. Karena itu, saya mengajak para pelaku usaha ikut berpartisipasi dan mendukung sensus ekonomi ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, menuturkan sensus ekonomi memiliki peran strategis untuk menggambarkan kondisi riil ekonomi suatu daerah. Data yang terkumpul nantinya akan digunakan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran.
“Data yang tersaji nanti ditunggu banyak pihak, termasuk untuk mendukung program nasional seperti makan bergizi gratis (MBG). Kami juga menyediakan data digital terkait harga bahan pangan di pasar tradisional dan transaksi daring,” jelas Endang.
Ia berharap masyarakat, khususnya pelaku usaha, memberikan data secara terbuka agar hasil sensus benar-benar mencerminkan kondisi ekonomi Semarang yang sesungguhnya.
“Kami percaya, partisipasi aktif masyarakat akan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin