INDRAMAYU, RadarBangsa.co.id – Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, menunjukkan kepedulian langsung terhadap keluhan petani terkait masalah irigasi. Pada Jumat (2/2/2024), Bupati Nina melakukan kunjungan ke pintu air dan bendungan karet untuk merespons secara cepat dan tegas terhadap kendala yang dihadapi para petani di wilayah tersebut.
Kunjungan dimulai di Bendungan Cipanas II (Caplokan) Desa Krimun, di mana Bupati Nina berdialog dengan para kepala desa di Kecamatan Losarang. Mereka membahas isu terkait kekurangan air untuk sebagian besar areal sawah di wilayah tersebut.
Nina selanjutnya mengunjungi Bendungan Cilet di Desa Santing, di mana ia menemukan kerusakan dan kebocoran pada bendungan karet. Kerusakan ini menyebabkan air yang seharusnya mengalir ke sawah malah terbuang ke muara dan laut. Situasi ini mengakibatkan penundaan penanaman padi.
Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke Pintu Air BT 15 Desa Karangasem Kecamatan Terisi, di mana terjadi penurunan debit air. Bupati Nina segera menghubungi BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk menangani masalah irigasi dan kerusakan bendungan karet dengan cepat.
“Tadi saya langsung telepon BBWS, mereka siang ini segera kirim tim ke sini dan harus mengatasi kerusakan bendungan karet ini. Solusinya harus segera karena petani sudah masuk musim tanam,” ungkap Bupati Nina.
Selain itu, Nina juga meminta BBWS untuk meningkatkan debit air di Pintu Air BT 15 agar distribusi air ke wilayah barat dan utara tidak terganggu. Untuk mengatasi permasalahan irigasi dan pertanian, Bupati Nina juga menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk membentuk Satgas di wilayah-wilayah irigasi.
Bupati Nina menegaskan bahwa masalah irigasi harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Kabupaten Indramayu memiliki tanggung jawab sebagai lumbung padi nasional, dan penyelesaian masalah pertanian harus dilakukan secara bertahap. “Harapannya, petani di Indramayu dapat merasakan kesejahteraan dan martabat yang lebih baik,” tutup Bupati Nina Agustina.