LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes, mengajak kader Muhammadiyah menjadi pelopor wawasan kebangsaan sebagai pola perilaku dalam kehidupan sosial, terutama di tengah era digitalisasi. Hal ini disampaikan dalam Sosialisasi dan Seminar Wawasan Kebangsaan bersama warga Muhammadiyah Lamongan di Hall H. Syamsuri Hotel Elresas Lamongan, pada (31/12).
“Saya mengajak untuk menjadi pelopor dan menjadi terdepan dalam menjadikan wawasan kebangsaan sebagai cara pandang, bahwa NKRI didasari Pancasila yang menjadi kesepakatan founding fathers dan terus kita gerakkan menjadi sebuah cara pandang yang luas untuk menjaga NKRI sebagai pola perilaku dan kebiasaan,” tutur Pak Yes.
Pak Yes menekankan bahwa kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi memberikan dampak positif sekaligus tantangan bagi tatanan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Kebebasan berpendapat tanpa batas ruang dan waktu, menurutnya, dapat membentuk opini masyarakat melalui pengulangan informasi tertentu.
“Media sosial membentuk opini masyarakat. Contohnya soal jalan. Padahal banyak jalan yang sudah diperbaiki, dirabat, dan ditinggikan. Namun, ketika saya bertemu orang Lamongan yang tinggal di luar Lamongan, mereka selalu bertanya soal jalan. Ketika saya tanya kapan terakhir pulang, jawabannya 2-3 tahun lalu. Artinya, pernyataan yang diulang-ulang ini bisa dianggap sebagai kebenaran,” ujar Pak Yes.
Seminar kebangsaan yang mengusung tema Merajut Spirit Kebangsaan Muhammadiyah di Tengah Perkembangan Teknologi Informasi dan Digitalisasi ini diharapkan dapat merekatkan persatuan bangsa sekaligus mencegah masyarakat terjebak berita hoaks.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Sodikin, juga menyampaikan harapannya kepada para kader Muhammadiyah untuk memaksimalkan potensi mereka dalam ranah publik.
“Muhammadiyah dengan sejarah perannya dari masa ke masa untuk bangsa Indonesia berharap kader-kader saat ini dapat memaksimalkan potensinya untuk ranah publik. Kalau potensinya sebagai pengusaha, masuklah ke dunia pengusaha. Kalau politik, masuklah ke dunia politisi. Kalau sebagai ulama, masuklah dengan serius untuk memberikan peran kebangsaan dan keumatan,” ucap Sodikin.
Seminar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat wawasan kebangsaan dalam menghadapi dinamika era digitalisasi, sekaligus menegaskan peran strategis Muhammadiyah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin