Bupati Lamongan Yuhronur Efendi Luncurkan Tiga Motif Batik Terbaru di Sendangagung

Bupati Lamongan
(Tengah) Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat meresmikan tiga motif batik terbaru hasil kreasi masyarakat Sendangagung, Kecamatan Paciran, pada Sabtu malam (20/7). (IST)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Di Hall Watungkal Education Sendangagung, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meresmikan tiga motif batik terbaru hasil kreasi masyarakat Sendangagung, Kecamatan Paciran, pada Sabtu malam (20/7).

“Dengan gembira saya mengumumkan tambahan koleksi batik Lamongan. Hari ini, tiga motif batik yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Sendangagung resmi diluncurkan,” ungkap Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Bacaan Lainnya

Tiga motif batik tersebut adalah batik motif Rontal yang menggambarkan daun siwalan, simbol multifungsi bahan kerajinan tangan di Desa Sendangagung. Kemudian ada batik motif Sego Langgi, yang menggambarkan makanan khas desa tersebut yang terdiri dari nasi putih, sambal kelapa parut, sayuran, dan pucuk daun yang disajikan saat nisfu sya’ban. Terakhir, motif Tari Rahayuning Sendangagung menggambarkan kesejahteraan masyarakat yang hidup berdampingan dengan seni budaya seperti musik tradisional jedor yang masih eksis hingga kini.

Motif-motif ini merupakan hasil kreasi generasi muda di Kabupaten Lamongan. Pada bulan April, Pemerintah Desa Sendangagung mengadakan lomba desain batik dengan tema potensi desa.

Menurut Pak Yes, kegiatan ini merupakan upaya mengenalkan warisan budaya kepada generasi muda.

“Batik ini memiliki nilai budaya dan seni yang tinggi. Sejak dahulu, Sendangagung sudah dikenal sebagai pusat batik di Lamongan. Potensi ini harus dipertahankan dengan mengenalkan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa,” jelas Pak Yes.

Desa Sendangagung sebelumnya sudah memiliki motif batik seperti Bandeng Lele, Singomengkok, Namkatil, Kawung, dan Sekar Jagat. Tiga motif terbaru ini akan menambah koleksi yang tak kalah menarik.

Untuk meningkatkan kapasitas UMKM, Desa Sendangagung juga melakukan pembinaan kepada pengrajin batik dan penjahit setempat.

“Pada bulan Mei, kami melakukan pembinaan kepada penjahit dan pengrajin batik di sini. Tujuannya agar mereka bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mengembangkan desa,” kata Kepala Desa Sendangagung Panut Supodo.

Hasil pembinaan tersebut ditampilkan pada kegiatan Sendangagung Batik Fashion (SBF) 2024. Fashion show yang menampilkan tiga motif batik terbaru ini digelar selama dua hari (19-20 Juli), dengan kategori SMP/SMA, umum, dan UMKM, di mana setiap kategori diambil tiga juara dan dua juara harapan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *