PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Sebanyak 94 orang pejabat fungsional pengawas, penilik dan kepala sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dilantik dan dikukuhkan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Rabu (18/11/2020).
Pelantikan dan pengukuhan pejabat fungsional ini dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Budi Purwanto, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Abdul Halim, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Doddy Nur Baskoro, Kepala Dinas Pendidikan Fathur Rozi, Ketua PGRI Purnomo dan pengurus MUI Kabupaten Probolinggo KH Wasik Hannan.
Pejabat fungsional yang dilantik dan dikukuhkan terdiri dari pelantikan jabatan pengawas sekolah sebanyak 2 orang, Kepala SDN sebanyak 58 orang, Kepala SMPN sebanyak 12 orang, penilik sebanyak 3 orang dan pengawas sekolah sebanyak 19 orang.
Pelantikan dan pengukuhan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara pelantikan dan pengukuhan secara simbolis. Dilanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas secara simbolis.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menguangkapkan kondisi pandemi dan destruksi Covid-19 mengubah begitu banyak hal tatanan kehidupan di seluruh dunia. Tidak pernah terbayang oleh semua dan dibenak siapapun yang hidup saat ini bahwa semua harus betul-betul pintar dan cerdas dalam menghadapi segala perubahan dan tuntutan hari ini.
“Tidak hanya dibidang kesehatan dan ekonomi, tentu didalamnya bidang pendidikan juga mengalami begitu banyak perubahan. Berawal di bulan Maret yang lalu melalui keputusan Bupati dengan menutup lembaga pendidikan untuk melindungi masyarakat Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, komitmen dari Pemerintah Daerah ingin semaksimal mungkin bagaimana melindungi warga masyarakat dan mewujudkan kesehatan sebagai pondasi utama menuju ke pembangunan yang lain. Dengan pondasi kesehatan badan yang sehat dan fit semua akan mampu membangun ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.
“Yang ingin saya sampaikan mari bersama-sama kita selesaikan dan kita bantu Pemerintah Daerah sesuai dengan kapasitas masing-masing bagaimana 3 (tiga) protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik. Mulai dari memakai masker, sering-sering cuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta semaksimal mungkin membatasi dan menjaga jarak berinteraksi dengan begitu banyak orang,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri menerangkan pengawas dan kepala sekolah harus menjadi tolok ukur dan contoh bagi seluruh pelaku pendidikan di sekolah dimulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar dan bagaimana bersama-sama berikhtiar sehingga pandemi bisa berakhir.
“Terkait dinamika pendidikan, saya perintahkan untuk membuat terobosan, inovasi dan kreatifitas yang relevan di era detruksi Covid-19. Artinya bagaimana seluruh siswa SD dan SMP walau dituntut tutup, tetapi pembelajaran tetap berjalan dengan baik sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Di daerah sulit sinyal, silahkan pengawas dan kepala sekolah berkreasi bagaimana kesehatan dan keselamatan siswa terjaga serta pembelajaran tetap berjalan,” terangnya.
Bupati Tantri menegaskan pengawas dan Dinas Pendidikan bagaimana menjadi partner bagi kepala sekolag. Bagaimana pengawas dan kepala sekolah saling mengisi dan memberi masukan serta semangat.
“Sampaikan dan beri masukan kepada kepala sekolah dan guru sehingga mampu menyelesaikan permasalahan jni dengan baik. Pengawas harus memastikan bagaimana proses pembelajaran bisa dilakukan dengan baik. Kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua harus bekerja sama sehingga mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik,” tegasnya.
Kepada pengawas dan kepala sekolah yang baru dilantik dan dikukuhkan Bupati Tantri meminta bagaimana amanah yang sudah diterima agar dijaga dan terjaga dengan baik. Kuncinya, di lingkungannya berikan contoh yang baik dan buktikan bahwa amanah yang diberikan mampu dijaga dengan baik serta bekerja dengan semangat, inovatif dan kreatif dengan berbagai perkembangan dan dinamika yang ada.
“Insya Allah, manakala dilandaskan tugas dan kewajjban sebagai ibadah, mau belajar dan mau bercermin untuk bahan evaluasi selaku manusia, aparat ASN dan tokoh untuk terus memperbaiki diri. Kita terus bersemangat bagaimana membangun Kabupaten Probolinggo menuju kabupaten yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” pungkasnya.
(Red/Kmf)