LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pondok pesantren Al- Fattah Siman, Sekaran, Lamongan Jawa timur,tadi malam mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi) bertempat di Masjid pesantren kebanggaan para santri, Rabu (18/12/2019).
Kegiatan rutin tahunan ini mengusung tema ‘Zikra Maulidur Rasul Dan Haflah Addirasi Madrasah Diniyah PP Al-Fattah Siman,Sekaran,Lamongan,Jawa timur, Untuk meningkatkan cinta kepada Rasulullah Saw dengan menjadikan suri tauladan dalam kehidupan.
Pengasuh pondok pesantren atau Mudir Ma’had Al- Fattah Siman Sekaran, K.H.Muhammad Afifuddin,LC (Gus Afif),dalam sambutanya menyampaikan,
“Peringatan Maulid Nabi ini menjadi salah satu agenda pihak pesantren dengan harapan menjadi ajang silaturrahmi antar berbagai pihak dan pembelajaran bagi ustadz serta para santri putra-putri dan juga alumni,Malam ini sengaja kami undang pembicara kondang Kyai. M. Muzakkin (Gus Zakky)pengasuh pondok pesantren rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba “Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomusti, dari Sendangagung Paciran Lamongan, Beliau ini juga alumni pesantren Al-Fattah Siman tahun 1985, walaupun hanya sebatas mondok posonan kala itu,sekarang beliau sudah menjadi orang sukses dan alhamdulillah masih menyempatkan diri untuk singgah sejenak di pesantrenya yang dulu pernah menimbah ilmu di sini,dengan harapan semoga malam ini beliau bisa memberikan materi ceramahnya pada kita semua”, tutur Gus Afif dalam sambutanya atas nama pengasuh pesantren.
Hal senada disampaikan oleh Bpk H.Salam.selaku sesepuh, “Saya juga bangga sekali dimana malam ini salah satu alumni kawakan Gus Zakky bisa hadir ditengah-tengah kita,semoga kita semua bisa mengikuti tausyiah yang disampaikan hingga paripurna,beliau ini sebenarnya dimasa kecilnya dulu itu aslinya satu desa kelahiran dengan saya,seperti juga Gus Muwafiq Jogja dan Kyai.H.Abdurrosyid da’i Polda jawa timur itu,malah Kyai.Rosyid sendiri adalah kakak kandung dari Gus Zakky pembicara yang kita undang malam ini,jadi beliau-beliau ini adalah lahir di desa Dadapan,Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, waktu masih sekolah Madrasah Ibtidaiyah dulu semuanya satu sekolahan dan satu guru dengan saya,hanya tahun keluarnya yang berbeda karena jenjang dan usianya tidak sama”, Ungkap Pak Salam,saat di wawancarai awak media di tempat acara.
Sementara Kyai.Mas’ud(Mbah Nang)Pengasuh pondok pesantren Wali Singo Sekaran Lamongan juga turut hadhir dalam acara tersebut.
Mbah Nang panggilan akrabnya, mengatakan,
“Ini sebenarnya adalah kegiatan safari maulid dari tempat yang satu ketempat yang lain yang dilaksanakan oleh komunitas pecinta wali nusantara atau yang lebih ngetren disebut jamaah Sarkub(sarjana kuburan)yang saya pimpin, dengan penceramah Kyai.M.Muzakkin (Gus Zakky) yang juga beliau adalah sebagai penasihatnya komunitas ini,kita berkeliling nusantara jawa siang malam,
dalam rangka meneruskan perjuangan dakwa Wali Songo, yaitu berdakwa dengan cara yang santun dan bijaksana seperti yang telah di contohkan oleh Assalafussholeh, tidak dakwa dengan cara radikal atau kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini, bahkan malah ada yang mengerikan lagi jihad dengan membawa bom bunuh diri,nah ini yang patut kita sayangnya bersama itu”, Ujarnya dengan penuh santun dan wibawah.
Gus Zakky yang juga Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch)Provinsi Jawa timur,dan Ketua Pusat BPAN RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini dalam ceramahnya mengatakan.
“Kita memperingati maulid nabi seperti ini Rosulullah itu senang,tapi Rosulullah juga tidak senang bila prilaku kita tidak sesuai dengan akhlaq yang diajarkanya,seperti suka minum narkoba, tidak rukun dengan sesama,korupsi uang negara,jadi pemimpin tidak amanah,pergaulan bebas,suka menghina orang lain,jadi provokator dimasyarakat,saling mencaci dan membenci pada sesamanya,dan lain-lain”,
Terangnya.
Selain itu kata Gus Zakky, “Kegiatan peringatan Maulid Nabi malam ini juga bisa mempererat tali silaturrahmi antar sesama,mulai dari pengurus pesantren, Santri,Ustadz,Kyai,Alumni,insan akademisi,dan semua lapisan masyarakat pecinta pesantren Al-Fattah ini.
Sebab dengan mencontoh akhkaq Rosulullah dan menjaga kekompakan bersama,itu akan bisa menambah keimanan kita kepada Allah Swt,dengan harapan agar kedepan hidup kita bisa lebih baik lagi”, Tegasnya.
Dijelaskannya lagi, “kegiatan ini jangan sampai hanya berhenti pada peringatan Maulid Nabi ini saja, tapi lebih dari itu kita harus bisa mengambil hikmahnya, yakni tauladan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW pada kita semua”. Imbuhnya.
Terlebih khusus kegiatan ini agar bisa menanamkan karakter religus kepada para santri dan peserta didik, bahwa selaku umat Islam tidak lupa akan nabi dan rasulnya, sehingga saat dewasa nanti mereka paham siapa panutannya, Pungkasnya. (MM/Kiki)