LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka persiapan pelaksanaan Program Sanitasi TA.2023 dan upaya peningkatan serta pengembangan kapasitas kelompok Swakelola masyarakat (KPS KSM), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Lumajang Jawa Timur melaksanakan kegiatan workshop dan studi tiru, di Pendopo Balai Desa Selokbesuki, Kecamatan Sukodono, Senin (19/6).
Desa Selokbesuki Ditempati sebagai tempat workshop dan studi tiru tersebut, karena desa Selokbesuki dinilai telah mendapatkan nilai baik se-kabupaten Lumajang dalam pembangunan dana alokasi khusus (DAK) sanitasi TA.2022 lalu.
Ketua KSM Berkah Jaya, M. Hasan, M.pd., yang juga sebagai sekertaris desa Selokbesuki seusai memberikan sambutanya, di acara kegiatan workshop dan studi tiru, yang berhasil dimintai keterangannya, terkait dengan keberhasilannya dalam pembangunan program sanitasi TA. 2022 tersebut, kepada Radarbangsa.co.id menyampaikan kiat kiat dalam pelaksanaan nya.
Dalam pembangunan program sanitasi tahun 2022 tersebut, dirinya dengan semua pengurus TPS KSM berkah jaya desa Selok Besuki, kali pertama yang dilakukannya adalah membangun sistem. “Ya, jadi kita utamakan kerja tim. Semua pengurus yang ada di TPS berkah jaya kami fungsikan. Jadi semua pengurus itu bekerja sesuai dengan tupoksi nya masing masing,” kata Ketua
Berkah Jaya, M. Hasan, M.pd, kemudian.
Dalam pelaksanaan pembangunan, tentunya pihaknya harus mempelajari terlebih dahulu apa yang terkait dengan program DAK sanitasi itu. Mulai dari Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Jadi kami bekerja melaksanakan pembangunan itu sesuai dengan RAB”, jelasnya.
Kata dia, program DAK sanitasi itu ada tiga tahap. “Ya, ada tiga Tahap. Tahap pertama 25 persen. Nah..! kalau tahap pertama sudah selesai 100 persennya, kemudian tahap kedua itu tidak langsung cair”, katanya.
Sehingga, papar M. Hasan, pihaknya mensiasati agar pekerjaan itu bisa berlanjut, dan tidak putus alias tidak mandek. “Kami berkomunikasi dengan teman teman KSM, dengan pendamping, dan juga minta petunjuk, bagaimana caranya agar kegiatan ini tidak mandek, sehingga kami melakukan komunikasi dengan toko selaku pengadaan material dan tukang juga sebagai pekerja. Alhamdulillah, saat itu pihak toko juga bisa mensuplai materialnya, tanpa ada uang (menunggu pencairan tahap kedua), dan pihak pekerja (tukang) juga bisa dihutangi. Sehingga pelaksanaan pembangunan bisa selesai. Sampai kemudian tahap ketiga juga sama seperti itu, dan pembangunan Alhamdulillah selesai sampai sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Lumajang”, ujarnya.
Dikatakannya, kalau desanya sudah kali keduanya ditempati sebagai desa percontohan. “Acara ini ada dua kegiatan, yang pertama pada tanggal (14/6/2023) kemarin, dan yang kedua hari ini, Senin (19/6/2023). Acaranya adalah acara workshop dan studi tiru DAK sanitasi tahun anggaran 2022. Alhamdulillah, ternyata desa kami menjadi desa yang terbaik dalam pembangunan sanitasi,” katanya, meyakinkan.
Dirinya berharap kepada KSM yang lain, yang mendapat DAK sanitasi pada tahun ini, dan kebetulan sudah studi banding, serta melihat langsung ke lokasi kami. “Mudah mudahan pengertian nya lebih bagus lagi, karena anggaran nya juga lebih tinggi dari tahun kemarin”, harapnya.