BONDOWOSO, RadarBangsa.co.id — Semangat inovatif dan gagasan visioner mengisi ruang Konferensi Internasional bertajuk “The Future is Now: Reimagining Knowledge, Power, and Justice in a Changing World” yang digelar di Bondowoso. Forum ini mempertemukan para tokoh nasional dari berbagai bidang untuk membahas arah baru kepemimpinan di era perubahan global.
Salah satu pembicara utama, anggota DPD RI periode 2024–2029, Dr. Lia Istifhama, tampil dengan pemikiran strategis mengenai pentingnya menyiapkan pemimpin masa depan sejak hari ini.
“Masa depan adalah apa yang dibangun di masa kini. Pemimpin harus memandang masa depan secara strategis, bukan hanya reaktif,” ujar Lia dalam paparannya.
Menurutnya, kepemimpinan sejati bukan sekadar jabatan, melainkan tindakan nyata yang berdampak. Ia menegaskan bahwa “leadership is action, not just position.”
Konferensi ini dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua Dewan Pakar PERMA PENDIS Prof. Husnul Ridho, Ketua DPP PERMA PENDIS Prof. Dr. Badrudin, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Dr. H. Sruji Bahtiar, serta Bupati Bondowoso Ning Dr. Khotijatul Qodriyah. Hadir pula akademisi dari UIN Samarinda, UNUJA, dan perwakilan lembaga pendidikan nasional.
Dalam sesi bertema strategic leadership, Lia menyoroti tantangan globalisasi dan digitalisasi yang menuntut pemimpin masa depan memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan cepat.
“Literasi kini telah berkembang menjadi digitalisasi. Pemimpin harus mampu mengelola arus informasi dan menggunakannya sebagai kekuatan strategis,” jelasnya.
Selain membahas kepemimpinan, forum ini juga menyoroti posisi Indonesia dalam peta ekonomi global. Para narasumber menilai, dengan memperkuat nation branding dan diplomasi strategis, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam stabilitas ekonomi kawasan Asia.
Bupati Bondowoso, Ning Khotijatul Qodriyah, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ajang penting memperkuat karakter kepemimpinan nasional.
“Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk melahirkan pemimpin masa depan yang berkarakter dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.
Konferensi ditutup dengan sesi refleksi bertajuk “Strategies of the Future” yang menegaskan pentingnya kesadaran diri dan pembelajaran berkelanjutan dalam membangun kepemimpinan yang tangguh.
Seperti disampaikan Dr. Lia Istifhama, “Pemimpin masa depan tidak lahir dari kebetulan, tetapi dari kesadaran dan aksi hari ini.”
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin