Digitalisasi Bansos di Banyuwangi Dapat Dukungan Warga

- Redaksi

Kamis, 18 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana sosialisasi Pilot Project Digitalisasi Bantuan Sosial (Bansos) yang digelar di Banyuwangi, Kamis (17/9/2025) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Suasana sosialisasi Pilot Project Digitalisasi Bantuan Sosial (Bansos) yang digelar di Banyuwangi, Kamis (17/9/2025) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Upaya pemerintah melakukan perbaikan tata kelola bantuan sosial (bansos) melalui sistem digital mendapat sambutan positif dari masyarakat Banyuwangi. Program yang tengah diuji coba ini dinilai sebagai langkah penting untuk memastikan subsidi tepat sasaran, meski tetap ada catatan kritis dari warga.

Dalam kegiatan sosialisasi Pilot Project Digitalisasi Bantuan Sosial di Banyuwangi, Rabu (17/9/2025), sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan dukungannya. Anang Sugeng, perwakilan Dewan Ordi dari Badan Usaha Antar Gereja, menilai digitalisasi bansos sebagai peluang besar untuk menghadirkan keadilan sosial yang lebih nyata.

“Program ini luar biasa. Harapan kami, sistem digital ini bisa jadi jembatan agar bantuan lebih cepat, lebih akurat, dan benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan,” ujarnya.

Anang juga mengusulkan agar ke depan sistem bansos dapat terintegrasi langsung dengan KTP. Menurutnya, mekanisme ini akan membuat data penerima lebih dinamis sesuai kondisi ekonomi warga. “Kalau tahun ini miskin lalu tahun depan sudah bangkit, datanya bisa otomatis diperbarui. Bantuan pun bisa segera dialihkan ke mereka yang masih membutuhkan,” tambahnya.

Senada dengan itu, Eko Berliono dari Pusat Koordinasi Indonesia (PUSKOR) menyebut digitalisasi bansos bisa mendorong kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus mengurangi potensi ketidakadilan distribusi. Namun ia menekankan pentingnya sosialisasi agar kebijakan ini benar-benar dipahami masyarakat.

“Langkah ini membawa harapan baru. Tantangannya memang pada sosialisasi. Tapi kalau dikomunikasikan dengan baik, warga bisa menerima dan mendukung,” katanya.

Eko juga mengingatkan perlunya pendampingan bagi kelompok rentan, terutama warga yang belum memiliki akses perbankan, agar tidak tertinggal dalam proses transisi ke sistem digital.

Menjawab aspirasi tersebut, pemerintah menegaskan bahwa digitalisasi bansos bukan hanya soal mekanisme daring, tetapi juga pembaruan data agar penyaluran lebih tepat sasaran. Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan penghapusan kemiskinan absolut serta pembangunan sistem jaminan sosial yang adil dan menyeluruh.

Untuk itu, masa transisi disiapkan melalui sosialisasi dan edukasi secara bertahap. Tujuannya agar masyarakat lebih siap, sekaligus menghindari potensi kesalahpahaman di lapangan.

Diskusi di Banyuwangi memperlihatkan bahwa digitalisasi bansos bukan hanya kebijakan dari pusat, melainkan juga hasil partisipasi warga. Berbagai masukan terkait integrasi KTP, perlunya pendampingan, hingga penguatan komunikasi menjadi bahan penting bagi pemerintah untuk menyempurnakan kebijakan ini.

Semangat bersama itulah yang diharapkan mampu mewujudkan tata kelola bansos yang lebih adil, transparan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

“Yang terpenting, digitalisasi bansos harus benar-benar membawa manfaat untuk rakyat, bukan sekadar program teknologi,” tegas Anang Sugeng yang menutup diskusi dengan pesan bernada optimisme.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem
BUMN Sapa Koperasi Merah Putih Pasuruan, Bulog Siapkan Pasokan Pangan Rutin
Banyuwangi Rancang Dana Abadi Daerah, Mendagri Tito: Bisa Jadi Perisai Pembangunan
Khofifah Hadirkan Pasar Murah ke-119 di Lamongan, Inflasi Daerah Diharapkan Terkendali
UPT LKD Pasuruan Gaungkan Pelatihan Kekinian, Barista Jadi Favorit
Kunjungi Pasar Plaosan Magetan, Khofifah Sebut Surga Sayur dan Pusat Agrobisnis Madiun Raya
Bumdes Mulyo Joyo Sidomulyo, Budidaya Ternak Sapi Susu Perah dan Ayam Petelor
Pasar Murah ke-118 di Magetan, Khofifah: Jaga Daya Beli dan Stabilkan Harga Pokok

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:33 WIB

Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:34 WIB

BUMN Sapa Koperasi Merah Putih Pasuruan, Bulog Siapkan Pasokan Pangan Rutin

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:06 WIB

Banyuwangi Rancang Dana Abadi Daerah, Mendagri Tito: Bisa Jadi Perisai Pembangunan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:09 WIB

Khofifah Hadirkan Pasar Murah ke-119 di Lamongan, Inflasi Daerah Diharapkan Terkendali

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:05 WIB

UPT LKD Pasuruan Gaungkan Pelatihan Kekinian, Barista Jadi Favorit

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau stan pameran PRJ Surabaya 2025 di Grand City Convention Center, Jumat (10/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Khofifah Buka PRJ Surabaya 2025, Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur

Sabtu, 11 Okt 2025 - 08:43 WIB