BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Upaya memperluas pasar bagi Industri Kecil Menengah (IKM) terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker), Bangkalan menghadiri kegiatan Temu Bisnis Kemitraan yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur di Hotel Aston Gresik & Conference Center, Kamis (2/10/2025).
Forum ini mempertemukan pelaku IKM dari berbagai daerah dengan perusahaan besar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik. Tujuannya, menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan sekaligus membuka peluang pasar baru bagi produk lokal.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Disperindag dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, akademisi Universitas Airlangga, serta sejumlah industri besar seperti Freeport Indonesia, Pertamina, Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Maspion, AKR, Waskita, hingga lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan Bank Jatim.
Acara dikemas dalam bentuk talkshow program kemitraan, presentasi produk unggulan IKM, serta kunjungan tenant industri besar ke stan-stan pameran. Sebanyak 30 IKM terkurasi memamerkan produk andalannya, mulai dari kerajinan, konveksi, hingga produk olahan makanan.
Kepala Disperinaker Bangkalan, Jemmy Tria Sukmana, menyebut partisipasi Bangkalan dalam forum ini sebagai ikhtiar nyata untuk membawa produk lokal ke pasar yang lebih luas.
“Kehadiran kami di Temu Bisnis ini merupakan ikhtiar mengawal IKM Bangkalan untuk *fight* membuka pasar baru di luar kandang. Kami ingin langsung bertarung ke pasar potensial yang sangat besar, yakni Kawasan Industri JIIPE di Gresik,” ujarnya.
Menurut Jemmy, peluang kerja sama dengan tenant besar di JIIPE sangat terbuka. Mulai dari kebutuhan seragam kerja, batik akhir pekan, sepatu, hingga alat pelindung diri (APD) bisa dipasok oleh IKM Bangkalan.
“Paling tidak produk konveksi seragam kerja, seragam batik akhir pekan, sepatu, APD, dan kebutuhan lain bisa dipasok oleh IKM Bangkalan. Ini peluang nyata yang harus kita tangkap,” tegasnya.
Ia menambahkan, kemitraan ini tidak hanya soal pemasaran, tetapi juga kesempatan bagi pelaku IKM untuk mendapatkan pendampingan, transfer teknologi, hingga peningkatan standar kualitas agar sesuai kebutuhan industri besar.
Temu Bisnis Kemitraan ini menjadi momentum strategis untuk menguatkan daya saing IKM Bangkalan. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan IKM lokal dapat lebih berdaya, membuka lapangan kerja, serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
“Kalau IKM kita bisa masuk rantai pasok industri besar, maka dampaknya langsung terasa bagi ekonomi daerah. Inilah yang sedang kita perjuangkan,” pungkas Jemmy.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin