BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Upaya pemerataan peningkatan kompetensi tenaga kerja di Kabupaten Bangkalan memasuki fase baru. Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Bangkalan menggandeng berbagai organisasi kepemudaan untuk memperluas jangkauan program pelatihan hingga ke pelosok desa. Langkah ini dinilai menjadi strategi penting mengatasi ketimpangan akses pelatihan yang selama ini lebih terkonsentrasi di wilayah perkotaan.
Organisasi seperti Bangkalan Berbagi, HMI, Kopri PMII, Muslimat NU, dan GP Ansor kini menjadi mitra Disperinaker dalam menyebarkan informasi, melakukan pendataan, serta memobilisasi calon peserta di tingkat komunitas. Keterlibatan mereka dianggap efektif karena memiliki basis massa yang kuat dan dekat dengan kelompok warga yang selama ini sulit menjangkau fasilitas pelatihan.
Kepala Disperinaker Bangkalan, Jimmy Tri Sukmana, menyebut kolaborasi dengan pemuda sebagai model baru yang lebih adaptif terhadap kebutuhan lapangan. Menurut dia, pemuda memiliki posisi strategis untuk memastikan program pemerintah berjalan hingga tingkat penerima manfaat.
“Pelatihan berbasis kompetensi harus menyentuh mereka yang membutuhkan, terutama masyarakat desa yang selama ini sulit mengakses informasi dan fasilitas pelatihan,” ujar Jimmy saat memimpin forum konsultasi publik, Selasa (18/11/2025).
Ia menambahkan, pelatihan yang disiapkan tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan nonteknis yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan potensi ekonomi lokal. Dengan pendekatan itu, peserta diharapkan tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha secara mandiri.
Jimmy optimistis model jemput bola melalui jaringan pemuda dapat berkontribusi menurunkan angka pengangguran. Selain memperluas akses, pola ini diharapkan menumbuhkan budaya pelatihan berkelanjutan di desa-desa.
“Dengan kerja sama ini, peluang kerja akan lebih mudah diakses, dan lebih banyak masyarakat yang bisa mengikuti pelatihan tanpa harus jauh-jauh ke kota,” katanya.
Pemerintah daerah menargetkan program pelatihan yang lebih inklusif dan merata. “Kami percaya, ketika akses keterampilan dibuka seluas-luasnya, maka kualitas hidup masyarakat Bangkalan akan ikut naik,” pungkas Jimmy.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










