Dorong Kemandirian Eks Pasien, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Usulkan Bantuan Usaha di Jatim

- Redaksi

Sabtu, 25 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama (berjilbab merah), saat menyerap aspirasi masyarakat dan pengelola lembaga rehabilitasi dalam kegiatan reses di Surabaya, Sabtu (25/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama (berjilbab merah), saat menyerap aspirasi masyarakat dan pengelola lembaga rehabilitasi dalam kegiatan reses di Surabaya, Sabtu (25/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

JAKARTA, RadarBangsa.co.id — Upaya memutus rantai penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur tidak cukup hanya melalui rehabilitasi medis. Dukungan ekonomi pascarehabilitasi dinilai menjadi kunci agar mantan pengguna narkoba tidak kembali terjerumus dalam ketergantungan.

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, mendorong pemerintah memperkuat program bantuan alat usaha produktif bagi eks pasien rehabilitasi. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi merupakan fase penting untuk memastikan keberlanjutan pemulihan sosial para penyintas.

“Setelah masa rehabilitasi berakhir, tantangan terbesar mereka bukan lagi medis, tapi ekonomi. Banyak yang sulit mendapat pekerjaan karena stigma sosial. Bantuan alat usaha bisa menjadi pintu bagi mereka untuk bangkit dan berdaya,” ujar Lia Istifhama di Surabaya, Sabtu (25/10/2025).

Lia menjelaskan, aspirasi tersebut muncul dari hasil serap pendapat masyarakat dan pengelola lembaga rehabilitasi selama masa reses. Banyak eks pasien memiliki keterampilan dan semangat untuk memulai usaha kecil, namun terbentur keterbatasan modal, sarana, dan akses pendampingan usaha.

Sejumlah pengelola Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Jawa Timur juga menegaskan bahwa dukungan ekonomi menjadi faktor penting dalam mencegah kekambuhan. Program pelatihan kerja dan bantuan alat usaha terbukti efektif membantu para penyintas mandiri dan diterima kembali di masyarakat.

“Pemulihan sosial itu tidak cukup hanya dengan terapi medis. Harus ada pemberdayaan ekonomi agar mereka bisa diterima kembali di masyarakat,” ujar salah satu pengelola IPWL di Sidoarjo.

Menurut Lia, IPWL selama ini menjadi garda terdepan dalam jaringan rehabilitasi berbasis masyarakat. Namun kapasitas mereka masih terbatas akibat minimnya dukungan anggaran dan sarana dari pemerintah pusat.

“IPWL telah berperan besar di akar rumput, tapi daya dukungnya terbatas. Negara perlu hadir memperkuat mereka, termasuk melalui bantuan dekonsentrasi dari Kementerian Sosial seperti yang pernah dijalankan sebelumnya,” jelasnya.

Ia menilai, keberhasilan program anti-narkoba nasional seharusnya diukur bukan hanya dari jumlah pasien yang sembuh, tetapi juga dari sejauh mana mereka bisa kembali produktif. “Kemandirian ekonomi eks pasien rehabilitasi adalah bentuk nyata keberhasilan pemulihan sosial. Mereka bukan hanya sembuh, tapi bisa menafkahi keluarga dan berkontribusi di masyarakat,” tambahnya.

Menindaklanjuti hasil aspirasi di lapangan, Komite III DPD RI kini tengah menyusun rekomendasi untuk memperkuat penanganan penyalahgunaan narkoba berbasis pemberdayaan sosial. Salah satu rekomendasi utamanya adalah meminta Kementerian Sosial RI melanjutkan serta memperluas program bantuan dekonsentrasi bagi IPWL.

Program tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan kapasitas tenaga pendamping, penyediaan sarana rehabilitasi, dan dukungan sosial bagi eks pasien. Lia juga mendorong agar pendanaan dilakukan lebih fleksibel dan tepat sasaran, dengan membuka kolaborasi antara IPWL, pemerintah daerah, dunia usaha, serta lembaga sosial keagamaan.

“Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk memastikan rehabilitasi tidak hanya berhenti di tahap medis, tetapi berlanjut pada pemberdayaan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan,” ujarnya.

Perempuan yang pernah dinobatkan sebagai Wakil Rakyat Terpopuler versi ARCI itu menekankan bahwa pemberdayaan pascarehabilitasi merupakan investasi sosial jangka panjang.

“DPD RI akan terus mengawal agar Kementerian Sosial memperkuat dukungan terhadap IPWL. Harapannya, para penyintas bisa menjadi bagian dari solusi, bukan lagi dianggap sebagai masalah,” tegas Lia Istifhama.

Ia juga mengajak dunia usaha, pesantren, dan organisasi sosial keagamaan berperan aktif dalam memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses bantuan alat usaha.

“Sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan agar program rehabilitasi benar-benar menghasilkan kemandirian yang berkeadilan,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Pemkab Pasuruan Naikkan Bonus Atlet dan Pemuda 2025
Pasuruan Apresiasi Atlet dan Pemuda Berprestasi 2025
Hadapi Musim Hujan, Pemkab Pasuruan Genjot Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir
Dana Transfer ke Daerah Turun, Pemkab Pasuruan Siapkan Efisiensi Anggaran 2026
Senator Cantik Anggota DPD RI Lia Istifhama Dukung Perpres Pengaturan Ojol demi Lindungi Driver dari Aplikator
Musda Dekopinda Surabaya Tegaskan Transformasi Koperasi Merah Putih
Gubernur Jatim Khofifah dan Jateng Luthfi Satukan Langkah Bangun Ekonomi Jawa
Dr Rizaldy Baihaqqy Dianugerahi INABA Award 2025 Dunia Industri

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:50 WIB

Pemkab Pasuruan Naikkan Bonus Atlet dan Pemuda 2025

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:43 WIB

Pasuruan Apresiasi Atlet dan Pemuda Berprestasi 2025

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:36 WIB

Hadapi Musim Hujan, Pemkab Pasuruan Genjot Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Dana Transfer ke Daerah Turun, Pemkab Pasuruan Siapkan Efisiensi Anggaran 2026

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 15:59 WIB

Dorong Kemandirian Eks Pasien, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Usulkan Bantuan Usaha di Jatim

Berita Terbaru

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyerahkan penghargaan kepada atlet berprestasi dalam acara Reward bagi Insan Olahraga dan Pemuda 2025 di Auditorium Mpu Sindok, Jumat (24/10/2025). Total bonus yang dibagikan mencapai Rp3,594 miliar. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Fokus

Pemkab Pasuruan Naikkan Bonus Atlet dan Pemuda 2025

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:50 WIB

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyerahkan penghargaan kepada atlet berprestasi dalam Ceremony Reward bagi Insan Olahraga dan Pemuda Berprestasi 2025 di Auditorium Mpu Sindok, Jumat (24/10/2025). Total hadiah mencapai Rp3,5 miliar.(Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Olahraga

Pasuruan Apresiasi Atlet dan Pemuda Berprestasi 2025

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:43 WIB

Petugas Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan melakukan pengerukan sungai di Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, Jumat (24/10/2025). Normalisasi dilakukan untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Hadapi Musim Hujan, Pemkab Pasuruan Genjot Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:36 WIB

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyampaikan Nota Pengantar Raperda APBD 2026 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (23/10/2025) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Dana Transfer ke Daerah Turun, Pemkab Pasuruan Siapkan Efisiensi Anggaran 2026

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:29 WIB

Peristiwa

Geger Pria Meninggal di Halte BRT Semarang

Sabtu, 25 Okt 2025 - 16:59 WIB