Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 1,70 Persen pada Triwulan III 2025, Khofifah: Bukti Soliditas dan Ketangguhan Semua Pihak

- Redaksi

Selasa, 11 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Perekonomian Jawa Timur menunjukkan ketangguhan di tengah tekanan global dan kebijakan efisiensi fiskal nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 5 November 2025, ekonomi Jawa Timur pada triwulan III tumbuh 1,70 persen secara quarter to quarter (q-to-q) dibandingkan triwulan II 2025. Capaian ini menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa dan menunjukkan kekuatan struktur ekonomi provinsi ini yang tetap solid di tengah ketidakpastian global.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut mencerminkan hasil nyata dari kerja sama lintas sektor yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Alhamdulillah, ekonomi Jawa Timur tumbuh 1,70 persen pada triwulan III. Angka ini tertinggi di Pulau Jawa dan menjadi bukti daya tahan ekonomi daerah yang luar biasa,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (11/11/2025).

Ia menegaskan, keberhasilan ini tidak hanya cerminan kebijakan makro yang tepat, tetapi juga kolaborasi aktif di lapangan. “Di tengah gejolak ekonomi dunia, Jawa Timur mampu menjaga momentum pertumbuhan berkat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Kolaborasi inilah yang menjadi kekuatan utama,” imbuhnya.

Secara tahunan (year on year), ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,22 persen dibanding triwulan III 2024. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,04 persen. Dengan kontribusi 25,65 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa dan 14,54 persen terhadap perekonomian nasional, Jawa Timur tetap menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar dengan sumbangan 1,87 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Sektor pengadaan listrik dan gas mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi, yakni 9,18 persen, seiring meningkatnya kebutuhan energi untuk industri dan rumah tangga. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang naik 5,25 persen, mencerminkan peningkatan investasi di berbagai sektor strategis.

BPS juga mencatat bahwa jasa perusahaan tumbuh pesat hingga 9,89 persen, diikuti ekspor barang dan jasa yang meningkat 7,19 persen. Sementara dari sektor pertanian, lonjakan produksi tebu dan tembakau pada masa panen turut menjadi pendorong penting pertumbuhan ekonomi triwulan ini.

Selain faktor produksi dan ekspor, peningkatan distribusi energi, percepatan proyek infrastruktur, serta realisasi investasi turut memperkuat kinerja ekonomi. Secara tahunan, kenaikan jumlah wisatawan nusantara dan peningkatan ekspor luar negeri juga menjadi katalis utama.

Menariknya, misi dagang antardaerah yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan hasil menggembirakan. “Dalam misi dagang terakhir di Nusa Tenggara Timur, transaksi perdagangan mencapai Rp1,882 triliun — tertinggi sepanjang sejarah program tersebut,” ungkap Khofifah.

Kinerja ekspor juga mengalami lonjakan signifikan. Selama Januari–September 2025, ekspor Jawa Timur tumbuh 20,23 persen cumulative to cumulative (c-to-c), dengan nilai mencapai USD 3,86 miliar. Neraca perdagangan pun mencatat surplus USD 1,33 miliar. “Ini menegaskan bahwa daya saing produk ekspor Jawa Timur meningkat tajam. Komoditas nonmigas masih didominasi oleh perhiasan dan permata yang banyak dikirim ke Swiss, Tiongkok, dan Amerika Serikat,” jelasnya.

Menurut Khofifah, capaian ekonomi ini mencerminkan semangat “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh” yang menjadi roh pembangunan di provinsi tersebut. “Tangguh berarti mampu menghadapi tekanan global tanpa kehilangan arah. Terus Bertumbuh berarti konsisten memperkuat produktivitas, memperluas investasi, dan menjaga kesejahteraan rakyat,” ucapnya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi daerah. “Pertumbuhan ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari kerja keras bersama. Ini adalah bukti nyata filosofi Jatim Bisa bahwa dengan kerja keras, gotong royong, dan inovasi, kita mampu menjaga ketahanan sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” pungkasnya.

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Perekonomian Jawa Timur menunjukkan ketangguhan di tengah tekanan global dan kebijakan efisiensi fiskal nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 5 November 2025, ekonomi Jawa Timur pada triwulan III tumbuh 1,70 persen secara quarter to quarter (q-to-q) dibandingkan triwulan II 2025. Capaian ini menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa dan menunjukkan kekuatan struktur ekonomi provinsi ini yang tetap solid di tengah ketidakpastian global.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut mencerminkan hasil nyata dari kerja sama lintas sektor yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Alhamdulillah, ekonomi Jawa Timur tumbuh 1,70 persen pada triwulan III. Angka ini tertinggi di Pulau Jawa dan menjadi bukti daya tahan ekonomi daerah yang luar biasa,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (11/11/2025).

Ia menegaskan, keberhasilan ini tidak hanya cerminan kebijakan makro yang tepat, tetapi juga kolaborasi aktif di lapangan. “Di tengah gejolak ekonomi dunia, Jawa Timur mampu menjaga momentum pertumbuhan berkat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Kolaborasi inilah yang menjadi kekuatan utama,” imbuhnya.

Secara tahunan (year on year), ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,22 persen dibanding triwulan III 2024. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,04 persen. Dengan kontribusi 25,65 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa dan 14,54 persen terhadap perekonomian nasional, Jawa Timur tetap menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar dengan sumbangan 1,87 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Sektor pengadaan listrik dan gas mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi, yakni 9,18 persen, seiring meningkatnya kebutuhan energi untuk industri dan rumah tangga. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang naik 5,25 persen, mencerminkan peningkatan investasi di berbagai sektor strategis.

BPS juga mencatat bahwa jasa perusahaan tumbuh pesat hingga 9,89 persen, diikuti ekspor barang dan jasa yang meningkat 7,19 persen. Sementara dari sektor pertanian, lonjakan produksi tebu dan tembakau pada masa panen turut menjadi pendorong penting pertumbuhan ekonomi triwulan ini.

Selain faktor produksi dan ekspor, peningkatan distribusi energi, percepatan proyek infrastruktur, serta realisasi investasi turut memperkuat kinerja ekonomi. Secara tahunan, kenaikan jumlah wisatawan nusantara dan peningkatan ekspor luar negeri juga menjadi katalis utama.

Menariknya, misi dagang antardaerah yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan hasil menggembirakan. “Dalam misi dagang terakhir di Nusa Tenggara Timur, transaksi perdagangan mencapai Rp1,882 triliun — tertinggi sepanjang sejarah program tersebut,” ungkap Khofifah.

Kinerja ekspor juga mengalami lonjakan signifikan. Selama Januari–September 2025, ekspor Jawa Timur tumbuh 20,23 persen cumulative to cumulative (c-to-c), dengan nilai mencapai USD 3,86 miliar. Neraca perdagangan pun mencatat surplus USD 1,33 miliar. “Ini menegaskan bahwa daya saing produk ekspor Jawa Timur meningkat tajam. Komoditas nonmigas masih didominasi oleh perhiasan dan permata yang banyak dikirim ke Swiss, Tiongkok, dan Amerika Serikat,” jelasnya.

Menurut Khofifah, capaian ekonomi ini mencerminkan semangat “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh” yang menjadi roh pembangunan di provinsi tersebut. “Tangguh berarti mampu menghadapi tekanan global tanpa kehilangan arah. Terus Bertumbuh berarti konsisten memperkuat produktivitas, memperluas investasi, dan menjaga kesejahteraan rakyat,” ucapnya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi daerah. “Pertumbuhan ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari kerja keras bersama. Ini adalah bukti nyata filosofi Jatim Bisa bahwa dengan kerja keras, gotong royong, dan inovasi, kita mampu menjaga ketahanan sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Jaga Kelestarian Raja Ampat, DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Ketegasan Menteri Bahlil Cabut IUP
DPRD Ketok Palu APBD 2026, Khofifah Ungkap Agenda Berikutnya
Tour Jakarta–IKN Singgah di Surabaya, Khofifah Sampaikan Pesan Nusantara
Festival 1001 Bebek Bangkalan Suguhkan Ratusan Kreasi Baru
Kemen PPPA Gencarkan Revitalisasi Permainan Tradisional Hadapi Era Digital, DPD RI Lia Istifhama Bilang Begini
Pasuruan Perkuat Sekolah Rakyat, Lahan Bangunan Permanen Disiapkan
Sampah Kiriman Tak Henti, Banyuwangi Perkuat Aksi Bersih Pantai
Penilaian IGA 2025, Banyuwangi Pamerkan Inovasi di Banyak Sektor

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 07:16 WIB

Jaga Kelestarian Raja Ampat, DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Ketegasan Menteri Bahlil Cabut IUP

Minggu, 16 November 2025 - 19:47 WIB

DPRD Ketok Palu APBD 2026, Khofifah Ungkap Agenda Berikutnya

Minggu, 16 November 2025 - 19:24 WIB

Tour Jakarta–IKN Singgah di Surabaya, Khofifah Sampaikan Pesan Nusantara

Minggu, 16 November 2025 - 18:39 WIB

Kemen PPPA Gencarkan Revitalisasi Permainan Tradisional Hadapi Era Digital, DPD RI Lia Istifhama Bilang Begini

Minggu, 16 November 2025 - 08:44 WIB

Pasuruan Perkuat Sekolah Rakyat, Lahan Bangunan Permanen Disiapkan

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

DPRD Ketok Palu APBD 2026, Khofifah Ungkap Agenda Berikutnya

Minggu, 16 Nov 2025 - 19:47 WIB